ADHI COMMUTER PROPERTI KUASAI BANYAK KAWASAN DI TITIK LRT JABODEBEK

ADHI COMMUTER PROPERTI KUASAI BANYAK KAWASAN DI TITIK LRT JABODEBEK

ADHI COMMUTER PROPERTI KUASAI BANYAK KAWASAN DI TITIK LRT JABODEBEK

ADHI COMMUTER PROPERTI KUASAI BANYAK KAWASAN DI TITIK LRT JABODEBEK

ADHI COMMUTER PROPERTI KUASAI BANYAK KAWASAN DI TITIK LRT JABODEBEK
ADHI COMMUTER PROPERTI KUASAI BANYAK KAWASAN DI TITIK LRT JABODEBEK
ADHI COMMUTER PROPERTI KUASAI BANYAK KAWASAN DI TITIK LRT JABODEBEK
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

ADHI COMMUTER PROPERTI KUASAI BANYAK KAWASAN DI TITIK LRT JABODEBEK

IQPlus, (16/4) - Pembangunan hunian berorientasi Transit Oriented Development (TOD) di kota Metropolitan Jakarta telah berkembang dan kawasan tersebut telah menjadi incaran warga Jakarta dan sekitarnya yang menginginkan tempat tinggal di kawasan TOD karena akan memudahkan mereka beraktivitas terutama perjalanan menuju ke pusat kota.

Salah satu perusahaan pengembang yang gencar mengembangkan konsep kawasan TOD adalah PT Adhi Commuter Properti (ADCP), anak perusahaan dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI). 7 titik di Stasiun LRT Jabodebek Fase I terdapat proyek ADCP, dengan total keseluruhan 13 proyek yang tersebar di Jabodetabek, dan total unit mencapai 54.076 unit dengan landbank sebanyak 140 hektar.

PT Adhi Commuter Properti adalah perusahaan pengembang yang mayoritas sahamnya atau 99,9995% dimiliki oleh PT Adhi Karya (Persero), Tbk, dan sebesar 0,0005% dimiliki oleh Koperasi Jasa Sejahtera ADHI

Sebagai perusahaan yang tergabung dalam Grup ADHI, Adhi Commuter Properti memiliki sejumlah keunggulan, Pertama, dukungan modal yang kuat dari Grup ADHI yang telah memberikan modal disetor sebesar Rp1,135 triliun, kemudian pada kuartal IV-2019 bertambah lagi menjadi total Rp2 triliun. Keunggulan kedua adanya kepastian pembangunan sehingga serah terima akan tepat waktu, Ketiga, sebagai anak perusahaan ADHI Grup, lini bisnis ADCP terintegrasi erat dengan Competitive Advantage ADHI yaitu pembangunan kereta api (LRT).

Hingga September 2020, ADCP berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp699 miliar dengan EBITDA Rp103 miliar dan laba bersih Rp88,2 miliar, Aset sebesar Rp4,7 triliun dan ekuitas sebesar Rp2 triliun. ADCP yang memulai usahanya sejak 2016 terus membuat pertumbuhan dari tahun ke tahun sehingga laba kotor yang pada tahun 2016 baru Rp15 miliar, maka pada September 2020 laba kotor tersebut telah mencapai Rp120 miliar, dengan marjin laba kotor sebesar 17,9%. Sepanjang tahun 2020, ADCP juga telah melakukan serah terima di 4 kawasan, yaitu LRT City Bekasi . Eastern Green, LRT City Jatibening, LRT City Sentul dan LRT

Pertumbuhan yang terus meningkat signifikan juga terjadi pada EBITDA. Sehingga EBITDA yang pada 2016 baru sebesar Rp12,7 miliar pada September 2020 telah mencapai Rp104 miliar.

Seiring dengan mulai meredanya pandemi Covid-19 di awal tahun 2021 ini, ADCP memperkirakan pasar akan kembali normal mulai tahun ini. ADCP pun sudah mencanangkan proyeksi bisnis untuk lima tahun ke depan dengan pertumbuhan yang sangat signifikan untuk segmen usaha high rise, landed housing dan commercial area.

Dalam lima tahun ke depan tersebut, ADCP akan melakukan serah terima pada hampir seluruh Tower 1 dan Tower 2 dari proyek-proyek yang berjalan di tahun 2020-2021. ADCP optimis akan meraih pertumbuhan marketing sales dalam lima tahun ke depan akan melaju tumbuh sebesar 59,4%.

Dalam upaya menambah portofolio dan ekspansi usaha seiring dengan semakin mendominasi properti di area TOD, perseroan dalam waktu dekat ADCP berencana untuk menerbitkan surat utang sebesar Rp500 miliar. Dana hasil Penawaran Umum Obligasi I Adhi Commuter Properti tersebut akan dipakai untuk belanja menambah land bank dan pendanaan sejumlah proyek.

PT Pemeringkatan Efek Indonesia (Pefindo) telah memberikan rating idBBB (Triple B) untuk obligasi yang akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia tersebut.

PT Sucor Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi memperkirakan jadual penawaran umum obligasi PT Adhi Commuter Properti sebagai berikut :

14 April 2021 : Pemberian Ijin Publikasi Prospektus Ringkas dari OJK

15 - 26 April 2021 : Bookbuilding

07 Mei 2021 : Pernyataan Efektif dari OJK

11 & 17 Mei 2021 : Penawaran Umum

18 Mei 2021 : Penjatahan

20 Mei 2021 : Distribusi obligasi

21 Mei 2021 : Pencatatan pada PT Bursa Efek Indonesia

(end)