AKIBAT PANDEMI COVID-19, SHIP AKUI ADA PERMINTAAN RENEGOISASI KONTRAK

AKIBAT PANDEMI COVID-19, SHIP AKUI ADA PERMINTAAN RENEGOISASI KONTRAK

AKIBAT PANDEMI COVID-19, SHIP AKUI ADA PERMINTAAN RENEGOISASI KONTRAK

AKIBAT PANDEMI COVID-19, SHIP AKUI ADA PERMINTAAN RENEGOISASI KONTRAK

AKIBAT PANDEMI COVID-19, SHIP AKUI ADA PERMINTAAN RENEGOISASI KONTRAK
AKIBAT PANDEMI COVID-19, SHIP AKUI ADA PERMINTAAN RENEGOISASI KONTRAK
AKIBAT PANDEMI COVID-19, SHIP AKUI ADA PERMINTAAN RENEGOISASI KONTRAK
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

AKIBAT PANDEMI COVID-19, SHIP AKUI ADA PERMINTAAN RENEGOISASI KONTRAK

IQPlus, (22/7) - Emiten jasa transportasi laut, PT Sillomaritime Perdana Tbk (SHIP) mengaku Pandemi COVID-19 tidak mempengaruhi kelangsungan usaha dan kondisi keuanganya secara signifikan. Akan tetapi, mempengaruhi operasional Perseroan dalam kaitannya dengan pelanggan dan pemasok.

"Sebagai akibat pandemi tersebut, terdapat permintaan renegosiasi atas kontrak Perseroan dan saat ini proses negosiasi tersebut masih berjalan."terang Manajemen SHIP dalam materi publik expose, Rabu (22/7).

Perseroan berharap dapat terus meningkatkan portofolio aset secara berkala untuk mendukung pengembangan jaringan bisnis di seluruh Indonesia. Pada bulan Juli 2019, Perseroan telah melakukan penambahan 1 armada kapal utility tug bernama S Eleanor. Kemudian di bulan Januari 2020, Perseroan juga mendirikan anak usaha yaitu PT Niaga Maritim Indonesia dengan penyertaan saham sebanyak 51% serta membeli 1 armada kapal crew boat bernama S Grace.

"Sampai dengan kwartal pertama tahun 2020, Perseroan menjalankan aktivitas operasional berupa usaha pada jasa pelayaran dan jasa keagenan untuk mendukung industri hulu minyak dan gas dengan mengoperasikan 17 armada kapal, di mana 8 diantaranya merupakan kepemilikan melalui Entitas Anak."

Di tahun 2020 ini, Perseroan akan memperkuat tim pemasaran untuk lebih baik lagi dalam menangkap peluang usaha yang tersedia dan secara aktif berpartisipasi dalam tender -tender pengadaan jasa kapal-kapal penunjang lepas pantai, yang diperkirakan akan semakin meningkat di tahun 2020.

"Perseroan juga tetap mempertahankan kinerjanya bagi para pelanggan dan berupaya agar tidak dilakukan penurunan harga atas kontrak-kontrak kapalnya pada masa pandemi COVID-19 ini."

Dengan demikian, Perseroan telah menentukan target pendapatan dan target laba neto pada tahun 2020 masing-masing sebesar US$78,796 juta (turun -13,06% dari tahun sebelumnya) dan US$19,527 juta (naik 23,14% dari tahun sebelumnya). Hingga kwartal pertama tahun 2020, Perseroan telah mencapai 26,06% dari target pendapatan, yakni sebesar US$20,539 juta dan telah mencapai 29,51% dari target laba neto, yakni sebesar US$5,763 juta. (end/as)