AKIBAT PANDEMI GLOBAL, SMR UTAMA PESIMIS CAPAI TARGET TAHUN INI

AKIBAT PANDEMI GLOBAL, SMR UTAMA PESIMIS CAPAI TARGET TAHUN INI

AKIBAT PANDEMI GLOBAL, SMR UTAMA PESIMIS CAPAI TARGET TAHUN INI

AKIBAT PANDEMI GLOBAL, SMR UTAMA PESIMIS CAPAI TARGET TAHUN INI

AKIBAT PANDEMI GLOBAL, SMR UTAMA PESIMIS CAPAI TARGET TAHUN INI
AKIBAT PANDEMI GLOBAL, SMR UTAMA PESIMIS CAPAI TARGET TAHUN INI
AKIBAT PANDEMI GLOBAL, SMR UTAMA PESIMIS CAPAI TARGET TAHUN INI
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

AKIBAT PANDEMI GLOBAL, SMR UTAMA PESIMIS CAPAI TARGET TAHUN INI

IQPlus, (3/9) - PT SMR Utama Tbk (SMRU) kurang yakin dapat mencapai target volume produksi pemindahaan lahan sebesar 34,2 juta sampai dengan 36 Bcm yang di patok pawa awal tahun 2020. Disemester I 2020, jumlah pemindahan lahan adalah sejumlah 9,7 juta Bcm. Demikian disampaikan Corporate Secretary SMRU, Arief Novaldi dalam keterangan tertulisnya, belum lama ini.

Menurut Arief, mulai dari kondisi ekonomi global yang lesu karena dampak dari ketidakpastian politik akibat perdang dagang antara Amerika dengan China hingga Pandemi global menjadi tantangan besar bagi perusahaan. "Melihat hal itu, tampaknya sulit mencapai target,"ucapnya.

Arief menambahkan bahwa dengan adanya Pandemi ini, industri batubara terdampak sebagai akibat kebijakan lock-down yang di ambil oleh beberapa negara importir batubara seperti China dan India.

"Dengan menerapkan lock-down, maka sektor manufaktur (terutama) akan menghentikan operasional pabrik sehingga permintaan akan pasokan listrik menjadi menurun drastis yang berakibat pada penurunan permintaan komoditas dan harga batubara,"ujarnya.

Alhasil, wajar saja pemilik tambang di Indonesia memilih untuk mengurangi target volume produksinya untuk menghindari kerugian lebih besar. Dengan demikian, hal itu secara tidak langsung berdampak pada entitas anak perseroan yang bergerak di bidang jasa kontraktor tambang.

"Secara keseluruhan, target volume produksi pemindahaan lahan berkurang berkisar 40-45%,"jelasnya.

Oleh karena itu, perseroan telah menyiapkan strategi guna mengatasi penurunan target tersebut. Salah satunya Perseroan dan entitas anaknya melakukan efisiensi dengan pengurangan jumlah karyawan, penundaan ivestasi alat baru atau peremajaan alat lama melalui general overhaul, efisiensi modal kerja serta meningkatkan produktivitas per manpower.(end/as)