ANTAM PERKUAT RANTAI PASOK DENGAN INJEKSI BAUKSIT PERDANA DI SGAR MEMPAWAH

ANTAM PERKUAT RANTAI PASOK DENGAN INJEKSI BAUKSIT PERDANA DI SGAR MEMPAWAH

ANTAM PERKUAT RANTAI PASOK DENGAN INJEKSI BAUKSIT PERDANA DI SGAR MEMPAWAH

ANTAM PERKUAT RANTAI PASOK DENGAN INJEKSI BAUKSIT PERDANA DI SGAR MEMPAWAH

ANTAM PERKUAT RANTAI PASOK DENGAN INJEKSI BAUKSIT PERDANA DI SGAR MEMPAWAH
ANTAM PERKUAT RANTAI PASOK DENGAN INJEKSI BAUKSIT PERDANA DI SGAR MEMPAWAH
ANTAM PERKUAT RANTAI PASOK DENGAN INJEKSI BAUKSIT PERDANA DI SGAR MEMPAWAH
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

ANTAM PERKUAT RANTAI PASOK DENGAN INJEKSI BAUKSIT PERDANA DI SGAR MEMPAWAH

IQPlus, (30/9) - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau ANTAM semakin memperkuat langkahnya dalam hilirisasi mineral dengan dimulainya fase injeksi bauksit perdana di Proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah.

Fase ini menandai tahap commissioning proyek tersebut yang merupakan hasil kerja sama antara ANTAM dan PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), bagian dari holding BUMN Industri Pertambangan, PT Mineral Industri Indonesia (Persero) (MIND ID).

Peresmian injeksi bauksit perdana ini dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada Selasa (24/9/2024). Acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa pejabat penting, termasuk Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, serta jajaran Direksi dan Komisaris dari MIND ID, INALUM, dan ANTAM.

Direktur Utama ANTAM Nico Kanter dalam siaran pers (27/9) menegaskan, SGAR Mempawah akan menjadi pilar utama dalam rantai pasokan industri aluminium nasional.

"SGAR Mempawah memainkan peran sentral dalam menciptakan ekosistem industri aluminium yang terintegrasi dari hulu ke hilir, serta memenuhi kebutuhan industri lainnya yang memerlukan alumina berkualitas tinggi," ujar Nico.

ANTAM akan memasok bijih bauksit dari tambang di Kalimantan Barat sebagai bahan baku utama untuk produksi alumina di SGAR Mempawah. Untuk mencapai target produksi 1 juta ton alumina, SGAR membutuhkan sekitar 3,3 juta wet metric ton (wmt) washed bauxite.

Dengan keberadaan SGAR, posisi ANTAM dalam rantai pasokan bauksit nasional semakin kuat dan sejalan dengan upaya mendukung hilirisasi industri mineral di Indonesia.

"Sebagai pengelola sumber daya mineral, Kami berkomitmen untuk terus mengoptimalkan potensi bauksit guna meningkatkan daya saing industri nasional. Kami yakin, dengan beroperasinya SGAR Mempawah, posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri bauksit global akan semakin kuat," tambah Nico.

Proyek SGAR Mempawah dikelola oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) dengan kepemilikan saham sebesar 60% oleh INALUM dan 40% oleh ANTAM. Proyek ini diproyeksikan akan memulai fase operasi komersial pada semester pertama tahun 2025.

Dengan hadirnya SGAR Mempawah, ANTAM tidak hanya memperkuat rantai pasokan dalam negeri, tetapi juga menunjukkan keseriusan dalam mendukung agenda hilirisasi pemerintah guna meningkatkan nilai tambah produk mineral Indonesia. (end)