BANK MANDIRI GENJOT PENYALURAN KREDIT UMKM MELALUI PLATFORM DIGITAL

BANK MANDIRI GENJOT PENYALURAN KREDIT UMKM MELALUI PLATFORM DIGITAL

BANK MANDIRI GENJOT PENYALURAN KREDIT UMKM MELALUI PLATFORM DIGITAL

BANK MANDIRI GENJOT PENYALURAN KREDIT UMKM MELALUI PLATFORM DIGITAL

BANK MANDIRI GENJOT PENYALURAN KREDIT UMKM MELALUI PLATFORM DIGITAL
BANK MANDIRI GENJOT PENYALURAN KREDIT UMKM MELALUI PLATFORM DIGITAL
BANK MANDIRI GENJOT PENYALURAN KREDIT UMKM MELALUI PLATFORM DIGITAL
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

BANK MANDIRI GENJOT PENYALURAN KREDIT UMKM MELALUI PLATFORM DIGITAL

IQPlus, (18/07) - Bank Mandiri menggenjot penyaluran kredit bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui platform digital seperti perusahaan perdagangan daring dan teknologi finansial atau tekfin untuk pinjam meminjam.

"Sebagai bentuk dukungan Pemulihan Ekonomi Nasional, kami siap meningkatkan penyaluran kredit digital dengan merangkul lebih banyak platfom daring," kata Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Donsuwan Simatupang saat peluncuran digital lending UMKM di Jakarta, Jumat.

Saat ini bank BUMN ini memiliki kerja sama penyaluran kredit digital dengan tiga perusahaan perdagangan daring atau e-commerce yakni Bukalapak, Tokopedia, dan Shopee.

Selain itu, beberapa tekfin seperti Amartha, Crowde, Investree, Akseleran dan Koinworks.

Dari kerja sama itu, pihaknya telah menyalurkan kredit digital sebesar Rp192,8 miliar pada akhir Juni 2020 kepada 6.639 debitur.

Dia menjelaskan penyaluran kredit melalui kanal digital itu sudah diinisiasi sejak 2018 sebagai inovasi dan strategi bisnis yang diterapkan untuk mendukung pencapaian target menjadi bank digital modern di Tanah Air.

Selain itu, lanjut dia, untuk membuka target pasar baru, yaitu pelaku usaha yang secara ukuran bisnis sudah layak, namun belum memenuhi kriteria bank.

"Ini merupakan strategi untuk memitigasi risiko dimana mitra platform digital menjadi referal calon debitur," katanya.

Selain itu, tambah Donsuwan, pemanfaatan teknologi informasi terkini oleh e-commerce maupun tekfin dalam penyediaan alternatif data sangat membantu perbankan untuk pengembangan nilai kredit sesuai dengan karakteristik UMKM untuk menyesuaikan dengan ekosistem digital.

"Jadi meskipun dilakukan secara daring, kami tetap memastikan pembiayaan model non tradisional ini akan memenuhi prinsip kehati-hatian dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG)," katanya.(end)