BARITO PACIFIC KLAIM OBLIGASI GASI ANAK USAHANYA OVERSUBSCRIBED 3,5 KALI

BARITO PACIFIC KLAIM OBLIGASI GASI ANAK USAHANYA OVERSUBSCRIBED 3,5 KALI

BARITO PACIFIC KLAIM OBLIGASI GASI ANAK USAHANYA OVERSUBSCRIBED 3,5 KALI

BARITO PACIFIC KLAIM OBLIGASI GASI ANAK USAHANYA OVERSUBSCRIBED 3,5 KALI

BARITO PACIFIC KLAIM OBLIGASI GASI ANAK USAHANYA OVERSUBSCRIBED 3,5 KALI
BARITO PACIFIC KLAIM OBLIGASI GASI ANAK USAHANYA OVERSUBSCRIBED 3,5 KALI
BARITO PACIFIC KLAIM OBLIGASI GASI ANAK USAHANYA OVERSUBSCRIBED 3,5 KALI
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

BARITO PACIFIC KLAIM OBLIGASI GASI ANAK USAHANYA OVERSUBSCRIBED 3,5 KALI

IQPlus, (16/10) - Anak perusahaan PT Barito Pacific Tbk yaitu, Star Energy Geothermal Salak, Ltd dan Star Energy Geothermal Darajat II Ltd, menerbitkan green bond senilai USD1,11 miliar yang terdiri dari 2 seri, yaitu Obligasi senilai USD320 juta dan USD790 juta.

Adapun Obligasi senilai USD 320 juta berkupon sebesar 3,25 persen berjangka waktu 8,5 tahun yang akan jatuh tempo pada bulan April 2029.

Sedangkan Obligasi senilai USD 790 juta dengan kupon sebesar 4,85 persen berjangka waktu 18 tahun yang akan jatuh tempo pada bulan Oktober 2038. Obligasi tersebut terdaftar di Singapore Exchange Securities Trading Limited.

Wakil Presiden Direktur Barito Pacific Rudy Suparman mengatakan, di tengah pandemi Covid-19, Star Energy berhasil menerbitkan green bond dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 3,5 kali. Green bond Star Energy ini mendapat peringkat Baa3 dari Moody's dan BBB- dari Fitch, dengan outlook stabil.

"Dana yang diperoleh dari hasil emisi obligasi ini akan digunakan terutama untuk pembayaran kembali (repayment) pinjaman yang ada, biaya yang terkait dengan repayment tersebut, pendanaan DSRA dan MMRA dan kebutuhan perusahaan lainnnya yang berkaitan dengan operasi panas bumi Salak dan Darajat," ucap dia dalam keterangannya, Kamis (15/10).

Menurut dia, pihaknya terus mengembangkan bisnis di sektor energi yang berkelanjutan. Sebab, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki cadangan energi panas bumi terbesar.

"Keberhasilan penerbitan green bond ini menunjukkan besarnya minat investor terhadap ESG / investasi hijau, serta tingginya kepercayaan investor pada upaya Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau," ucapnya.

Dia menyebutkan, Green bond ini semakin memperkuat fondasi Keuangan Star Energy dan kemampuan perusahaan untuk ekspansi di masa mendatang pada sektor ini.

Selain itu, hal ini juga membuka kemampuan Star Energy untuk memberikan dividen yang lebih stabil kepada pemegang sahamnya. "Barito Pacific akan terus mendorong investasi dalam teknologi yang membantu mengurangi emisi karbon, meningkatkan energi berkelanjutan, dan mempromosikan circular economy di Indonesia," pungkas dia. (end)