BEI CERMATI PERGERAKAN SAHAM JAWA DAN BABP

BEI CERMATI PERGERAKAN SAHAM JAWA DAN BABP

BEI CERMATI PERGERAKAN SAHAM JAWA DAN BABP

BEI CERMATI PERGERAKAN SAHAM JAWA DAN BABP

BEI CERMATI PERGERAKAN SAHAM JAWA DAN BABP
BEI CERMATI PERGERAKAN SAHAM JAWA DAN BABP
BEI CERMATI PERGERAKAN SAHAM JAWA DAN BABP
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

BEI CERMATI PERGERAKAN SAHAM JAWA DAN BABP

IQPlus, (7/6) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan bahwa pihaknya tengah memantau pergerakan saham PT Jaya Agra Wattie Tbk. (JAWA) dan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) karena terjadi peningkatan harga saham di luar kebiasaan pada kedua saham tersebut.

Pengumuman UMA ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham JAWA dan BABP , perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi kedua saham ini,"kata Endra Febri Styawan, P.H Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, dalam pengumuman tertulisnya di Jakarta, Jumat (4/6).

Informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 31 Mei 2021 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia terkait penyampaian bukti iklan informasi laporan keuangan tahunan untuk saham JAWA dan pada tanggal 4 Juni 2021 terkait pencatatan saham untuk saham BABP, Sebagai informasi, sebelumnya Bursa juga telah mengumumkan suspensi cooling down pada tanggal 5 Maret 2021 dan UMA pada tanggal 3 Maret 2021 atas perdagangan saham BABP.

Lebih lanjut Endra memaparkan bahwa Bursa mengimbau para investor untuk memperhatikan jawaban JAWA dan BABP atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, investor juga disarankan mencermati kinerja perusahaan dalam setiap keterbukaan informasi dan dihimbau untuk mengkaji kembali corporate action perusahaan tercatat apabila belum mendapat persetujuan RUPS.

"BEI juga menyarankan investor untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan investasi,"imbuhnya. (end)