BINTANG OTO GLOBAL (BOGA) TERBITKAN MTN SENILAI Rp200 MILIAR

BINTANG OTO GLOBAL (BOGA) TERBITKAN MTN SENILAI Rp200 MILIAR

BINTANG OTO GLOBAL (BOGA) TERBITKAN MTN SENILAI Rp200 MILIAR

BINTANG OTO GLOBAL (BOGA) TERBITKAN MTN SENILAI Rp200 MILIAR

BINTANG OTO GLOBAL (BOGA) TERBITKAN MTN SENILAI Rp200 MILIAR
BINTANG OTO GLOBAL (BOGA) TERBITKAN MTN SENILAI Rp200 MILIAR
BINTANG OTO GLOBAL (BOGA) TERBITKAN MTN SENILAI Rp200 MILIAR
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

BINTANG OTO GLOBAL (BOGA) TERBITKAN MTN SENILAI Rp200 MILIAR

IQPlus, (28/9) - PT Bintang Oto Global Tbk. (BOGA) berencana menerbitkan Medium Term Notes (MTN) Bintang Oto Global I Tahun 2021 senilai Rp200 miliar.

Dalam prospektus ringkas disebutkan bahwa MTN ini bejangka waktu 5 tahun sejak Tanggal Penerbitan dengan tingkat bunga tetap sebesar 10% per tahun.

"Pembayaran Bunga MTN akan dibayarkan setiap 3 bulanan pada setiap tanggal Pembayaran Bunga MTN. Pembayaran Bunga MTN pertama akan dilakukan pada tanggal 29 Desember 2021, sedangkan pembayaran Bunga MTN terakhir sekaligus jatuh tempo MTN adalah pada tanggal 29 September 2026 untuk MTN,"tulis Manajemen BOGA.

Dalam hajatannya ini, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk akan menjadi Agen Pemantau, dan Agen Pembayaran PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), serta Penata Pelaksana yakni PT Shinhan Sekuritas Indonesia.

Dana hasil penerbitan MTN setelah dikurangi biaya.biaya sehubungan dengan penerbitan MTN akan digunakan sebagai pinjaman kepada Perusahaan Anak yang kemudian akan dipergunakan sebagai berikut:

1. Sekitar 30,30% (tiga puluh koma tiga nol persen) akan digunakan untuk pembelian kendaraan niaga. Kendaraan niaga setelah dibeli, selanjutnya akan disewakan;

2. Sekitar 40,40% (empat puluh koma empat nol persen) akan digunakan untuk pembangunan sarana penunjangnya. Berencana untuk melakukan pembelian tanah yang akan digunakan sebagai pool kendaraan niaga;

3. Sekitar 10,10% (sepuluh koma satu nol persen) akan digunakan untuk biaya pembangunan sarana penunjang;

4. Sisanya sekitar 19,20% (sembilan belas koma dua nol persen) akan digunakan untuk modal kerja. Pembelian kendaraan niaga dan pembangunan sarana penunjang yang akan dilakukan secara bertahap dimulai dari Pulau Jawa dan Bali.

(end/as)