BNI DUKUNG PETANI DIGITAL MELALUI SMARTFARMING DI BALI

BNI DUKUNG PETANI DIGITAL MELALUI SMARTFARMING DI BALI

BNI DUKUNG PETANI DIGITAL MELALUI SMARTFARMING DI BALI

BNI DUKUNG PETANI DIGITAL MELALUI SMARTFARMING DI BALI

BNI DUKUNG PETANI DIGITAL MELALUI SMARTFARMING DI BALI
BNI DUKUNG PETANI DIGITAL MELALUI SMARTFARMING DI BALI
BNI DUKUNG PETANI DIGITAL MELALUI SMARTFARMING DI BALI
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

BNI DUKUNG PETANI DIGITAL MELALUI SMARTFARMING DI BALI

IQPlus, (14/6) - PT Bank Negara Indonesia (persero) mendukung pengembangan petani muda berbasis digital agar mampu meningkatkan kegiatan ekspor melalui program Milenial Smartfarming di Kabupaten Buleleng, Bali, Jumat.

Program milenial smartfarming merupakan ekosistem pemberdayaan milenial melalui pembinaan dan pengembangan ekosistem pertanian digital (Internet of Things/IoT) dari hulu ke hilir serta meningkatkan inklusi keuangan desa.

Program ini telah menggandeng forum petani Muda Keren di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, yang diprakarsai oleh Bli Agung Wedha yang mengusung konsep pertanian digital kultural.

Implementasi program ini telah dilaksanakan melalui serangkaian aktivitas, yaitu coaching clinic kepada petani milenial mengenai penggunaan aplikasi Agree Suites untuk pendataan petani dan offtaker.

Setelah itu, petani muda juga dilatih menggunakan alat water dripping sebagai bagian dari CSR BNI serta dilanjutkan oleh aksi pemupukan massal secara simbolis.

Dalam kegiatan ini, BNI juga memberikan akses pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), pendampingan pemanfaatan teknologi digital kepada petani dan informasi aktivitas ekosistem pertanian serta menumbuhkan peran offtaker.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang ikut hadir dalam kegiatan mengatakan penerapan teknologi digital tersebut bisa memperkuat budidaya pertanian dan menjadi penopang ekonomi di Bali.

"Kita tidak perlu impor untuk komoditas yang justru menjadi keunggulan kita. Saya harapkan program ini bisa dikawal dengan baik bersama-sama dan tercapainya reformasi dunia pertanian secara modern," ujarnya.

Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto menambahkan Bali terpilih dalam program ini karena daerah tersebut memiliki keunikan tersendiri dari segi pertanian modern dan mempunyai potensi berdaulat pangan.

"Sektor pertanian sedang memasuki era baru yang memiliki pendekatan online sistem dan kecerdasan buatan. Langkah intervensi di pertanian ini harus dilakukan agar Indonesia benar-benar maju dan mandiri," katanya.(end/ant)