BOLT KLAIM PERKEMBANGAN INDUSTRI KENDARAAN LISTRIK TAK GANGGU KINERJA PERSEROAN

BOLT KLAIM PERKEMBANGAN INDUSTRI KENDARAAN LISTRIK TAK GANGGU KINERJA PERSEROAN

BOLT KLAIM PERKEMBANGAN INDUSTRI KENDARAAN LISTRIK TAK GANGGU KINERJA PERSEROAN

BOLT KLAIM PERKEMBANGAN INDUSTRI KENDARAAN LISTRIK TAK GANGGU KINERJA PERSEROAN

BOLT KLAIM PERKEMBANGAN INDUSTRI KENDARAAN LISTRIK TAK GANGGU KINERJA PERSEROAN
BOLT KLAIM PERKEMBANGAN INDUSTRI KENDARAAN LISTRIK TAK GANGGU KINERJA PERSEROAN
BOLT KLAIM PERKEMBANGAN INDUSTRI KENDARAAN LISTRIK TAK GANGGU KINERJA PERSEROAN
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

BOLT KLAIM PERKEMBANGAN INDUSTRI KENDARAAN LISTRIK TAK GANGGU KINERJA PERSEROAN

IQPlus, (7/9) - Produsen mur dan baut, PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) mengaku bahwa perkembangan industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV) tidak akan mengganggu kinerja bisnis perseroan, lantaran perakitan kendaraan tetap membutuhkan hasil produksi perseroan.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama BOLT, Ervin Wijaya saat Public Expose Live 2021, Selasa (7/9). "Permintaan terhadap baut yang kami produksi tidak akan berkurang, karena baut untuk mempersatukan kerangka maupun mesin kendaraan," ujar Ervin.

Berdasarkan hasil analisa dan survei di Jepang, jelas Ervin, penurunan penggunaan mur dan baut pada EV hanya terjadi pada komponen di bagian engine. "Penurunan pemakaian baut di engine saja, itu pun hanya 15 persen. Kami tidak banyak memproduksi (mur dan baut) untuk yang di bagian engine," katanya.

Dia mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 menjadi tantangan terbesar bagi perekonomian nasional maupun industri otomotif. Namun, lanjut dia, sejumlah kebijakan pemerintah dalam penanganan kondisi pandemi sudah bisa memberikan dampak positif, seperti program vaksinasi, penurunan tarif PPnBM untuk mobil baru dan ketentuan uang muka nol persen untuk kredit kendaraan bermotor.

Menurut Ervin, industri otomotif di dalam negeri maupun luar negeri sudah mulai menunjukkan peningkatan produksi dan penjualan selama Semester I-2021. Dia menyebutkan, saat ini sudah terjadi peningkatan penjualan di semua segmen pelanggan otomotif, karena hampir semua pabrikan kendaraan dan komponen otomotif mengalami peningkatan produksi.

Pada kesempatan yang sama, Direktur BOLT, Anthony Wijaya menyebutkan, selama enam bulan pertama tahun ini jumlah penjualan bersih BOLT meningkat 42,52 persen (year-on-year), sedangkan laba bersih bertumbuh 309,74 persen (y-o-y).

"Kami memperkirakan, penjualan di 2021 akan mencapai target sebesar Rp1,1 triliun. Sampai akhir Juni 2021, kami sudah bisa mencatatkan laba bersih Rp22 miliar dari sebelumnya pada akhir Juni 2020 yang masih mengalami kerugian," ungkapnya.

Dia menjelaskan, peningkatan kinerja BOLT di Semester I-2021, terutama disebabkan oleh adanya pemulihan permintaan di pasar domestik dan ekspor. "Perusahaan akan meneruskan rencana yang telah dijalankan selama beberapa tahun terakhir, yaitu meningkatkan efisiensi dan produktivitas di semua bagian secara berkelanjutan," ucap Anthony.

Pada paruh pertama 2021, menurut Anthony, penjualan ekspor tetap mengalami peningkatan sebesar 107,03 persen (y-o-y). "Disamping itu, pengembangan bisnis di pasar domestik juga terus tetap berjalan, dengan penambahan produk-produk dan penjajakan pelanggan baru," tuturnya.

Lebih lanjut Ervin memaparkan, industri otomotif sebagai salah satu industri strategis bagi Indonesia akan kembali bertumbuh, seiring dengan adanya pemulihan ekonomi nasional dan global. "Dengan pemulihan produksi otomotif yang mulai membaik, perseroan terus berusaha mendapatkan proyek untuk barang-barang baru," ujarnya. (bd)