BOLT PERKIRAKAN KINERJA KEUANGAN TAHUN INI BERBALIK NEGATIF

BOLT PERKIRAKAN KINERJA KEUANGAN TAHUN INI BERBALIK NEGATIF

BOLT PERKIRAKAN KINERJA KEUANGAN TAHUN INI BERBALIK NEGATIF

BOLT PERKIRAKAN KINERJA KEUANGAN TAHUN INI BERBALIK NEGATIF

BOLT PERKIRAKAN KINERJA KEUANGAN TAHUN INI BERBALIK NEGATIF
BOLT PERKIRAKAN KINERJA KEUANGAN TAHUN INI BERBALIK NEGATIF
BOLT PERKIRAKAN KINERJA KEUANGAN TAHUN INI BERBALIK NEGATIF
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

BOLT PERKIRAKAN KINERJA KEUANGAN TAHUN INI BERBALIK NEGATIF

IQPlus, (27/08) - PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) memperkirakan, kinerja keuangan perseroan pada tahun ini diperkirakan berbalik mengalami kerugian akibat tekanan dari penurunan penjualan bersih, terutama pada Semester I-2020.

Menurut Direktur BOLT, Anthony Wijaya, penurunan penjualan bersih selama enam bulan pertama tahun ini sebesar 36,92 persen (year-on-year) menjadi Rp373,9 miliar, karena hampir semua pabrikan otomotif kendaraan dan komponen melakukan pengurangan produksi.

"Kami mengalami penurunan penjualan (Semester I-2020) di semua segmen pelanggan otomotif. Sehingga, net profit hingga akhir tahun ini diperkirakan tercatat negatif," kata Anthony saat pelaksanaan Public Expose Live 2020 di Jakarta, Kamis (27/8).

Dia menjelaskan, penurunan penjualan bersih pada paruh pertama tahun ini dikarenakan hampir semua pabrikan otomotif kendaraan roda dua, roda empat dan komponen melakukan pengurangan produksi secara signifikan. "Awalnya, target pertumbuhan penjualan kami di 2020 sekitar 5-10 persen," ucapnya.

Anthony menyebutkan, pada awal 2020 kinerja keuangan dan operasional BOLT cukup stabil, namun sejak kondisi pandemi Covid-19 pada pertengahan Maret, industri otomotif mengalami penurunan kinerja. Penurunan penjualan BOLT terjadi di Kuartal II-2020, yaitu sebesar 70,53 persen (y-o-y).

Sementara itu, rugi bersih BOLT di Semester I-2020 tercatat sebesar Rp10,5 miliar atau menurun 152,16 persen (y-o-y). "Diperkirakan sampai akhir 2020 ini masih rugi atau negatif sekitar 3-5 persen," ucap Anthony. Pada 2019, BOLT mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp49,8 miliar.

Lebih lanjut dia menyebutkan, program penghematan dan pengurangan biaya sudah dilakukan BOLT, namun tetap tidak bisa mengimbangi penurunan tajam pada penjualan di paruh pertama tahun ini. "Industri otomotif sebagai salah satu industri strategis bagi Indonesia akan kembali bertumbuh, seiring dengan pemulihan ekonomi.

Anthony mengatakan, penambahan bisnis BOLT ke pasar global akan tetap berjalan di paruh kedua tahun ini, karena prospek dari pelanggan baru di pasar ekspor akan menunjang pertumbuhan penjualan. Selama Semester I-2020, penjualan ekspor tetap mengalami peningkatan sebesar 2,69 persen (y-o-y). (end/bd)