BSDE BUKUKAN PENDAPATAN USAHA Rp6,18 TRILIUN DI 2020

BSDE BUKUKAN PENDAPATAN USAHA Rp6,18 TRILIUN DI 2020

BSDE BUKUKAN PENDAPATAN USAHA Rp6,18 TRILIUN DI 2020

BSDE BUKUKAN PENDAPATAN USAHA Rp6,18 TRILIUN DI 2020

BSDE BUKUKAN PENDAPATAN USAHA Rp6,18 TRILIUN DI 2020
BSDE BUKUKAN PENDAPATAN USAHA Rp6,18 TRILIUN DI 2020
BSDE BUKUKAN PENDAPATAN USAHA Rp6,18 TRILIUN DI 2020
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

BSDE BUKUKAN PENDAPATAN USAHA Rp6,18 TRILIUN DI 2020

IQPlus, (01/04) - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) pengembang kota satelit terbesar di Indonesia dan bagian dari pengembang properti terkemuka Sinar Mas Land, sepanjang 2020 berhasil membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp6,18 triliun.

Pendapatan Usaha tersebut dikontribusikan oleh ketujuh segmen pendapatan yakni, penjualan tanah, bangunan dan strata title, sewa, konstruksi, hotel, arena rekreasi, pengelolaan gedung dan pendapatan lain-lain.

Adapun segmen dengan kontribusi tertinggi adalah segmen Penjualan berupa tanah dan bangunan serta tanah dan bangunan strata title dengan kontribusi sebesar 80,20%.

Total Penjualan segmen tersebut mencapai Rp4,96 triliun sepanjang 2020 lalu. Segmen terbesar kedua bersumber dari Sewa sebesar 12,35% atau sebesar Rp763,37 miliar.

Peringkat ketiga Pendapatan Usaha terbesar adalah pengelola Gedung dengan kontribusi sebesar 4,67% atau sebesar Rp288,79 miliar di tahun 2020.

"Pencapaian kinerja ini merupakan catatan tersendiri bagi kami. Mengingat sepanjang 2020 kondisi perekonomian tertekan oleh dampak pandemi. Sebuah pencapaian tersendiri karena BSDE masih mampu membukukan angka pendapatan dan laba yang positif," jelas Hermawan Wijaya, Direktur BSDE.

Sepanjang 2020, BSDE juga menerapkan strategi efisiensi sebagai bagian dari mitigasi risiko sepanjang pandemi. Beban Pokok Penjualan berhasil berkurang 4,46% menjadi Rp1,93 triliun dan Beban Usaha berhasil ditekan 10,53% menjadi Rp2,27 triliun.

Sepanjang 2020, Laba Kotor tercatat Rp4,25 triliun sedangkan Laba Usaha Rp1,98 triliun dan Laba Bersih Rp281,70 miliar.

"Sepanjang 2020, jajaran Direksi berhasil memperkuat fundamental, dengan meningkatkan Aset. Bahkan posisi Kas dan Setara Kas berhasil tumbuh 59,05% menjadi Rp10,92 triliun dan Total Aset tercatat Rp60,86 triliun, tumbuh 11,59%," ungkap Hermawan Wijaya.

Ditambahkan, posisi Kas yang kuat dan nilai Aset yang tinggi ditambah dengan besarnya landbank menjadi bekal utama BSDE sebagai perusahaan pengembang terkemuka dan terpercaya untuk terus tumbuh berkelanjutan.

Hingga akhir tahun 2020, BSDE memiliki cadangan lahan yang siap dikembangkan seluas 3.800 hektar lebih. Proyek BSD City tercatat sebagai pemilik cadangan lahan terbesar yakni 2.117 ha.

Selain proyek BSD City, proyek Grand Wisata tercatat sebagai proyek dengan cadangan lahan terbesar kedua yakni 49 ha dan peringkat ketiga adalah proyek Benowo, Surabaya seluas 43 ha.

"Kami optimistis BSDE akan memberikan peluang pertumbuhan kinerja yang baik di masa mendatang. Hal ini ditopang oleh luasnya cadang lahan yang kami miliki dan didukung oleh kesediaan modal dan reputasi kami sebagai bagian pengembang terkemuka, Sinar Mas Land," papar Hermawan Wijaya.

Per Desember 2020, BSDE memiliki proyek bangunan yang sedang dikerjakan (proses konstruksi) senilai total Rp2,11 triliun. Sedangkan proyek tanah yang sedang dikembangkan senilai Rp5,75 triliun. Proyek tersebut merupakan jaminan Pendapatan BSDE ditahun-tahun mendatang.

Aksi Korporasi Selain memperkuat kinerja melalui pertumbuhan organik, BSDE melalui anak usahanya, PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) telah merampungkan akuisisi saham PT Itomas Kembangan Perdana (.IKP.) senilai total Rp293,25 miliar.

DUTI mengakuisisi saham Seri A sebanyak 14.700 saham atau setara Rp147,00 miliar dan saham Seri B sebanyak 25.068 saham senilai Rp146,25 miliar. Adapun sumber dana berasal dari dana internal DUTI.

"Akuisisi ini akan memperkuat portofolio pendapatan DUTI sebagai Entitas Anak dan BSDE selaku holding. Transaksi ini menjadikan IKP sebagai Entitas Anak DUTI dan berpeluang memberikan tambahan pendapatan serta meningkatkan pertumbuhan aset," jelas Hermawan Wijaya.

Proyek yang dikembangkan IKP adalah Aerium Apartment yang berlokasi di Taman Permata Buana, Jakarta Barat.

Proses pembangunan hunian high rise tersebut telah dilakukan sejak 2017 yang ditandai oleh peletakan batu pertama.

Apartemen yang menyasar pasar menengah atas ini menempati area seluas 1,8 ha dan saat ini sudah memiliki 1 Tower (South Tower) dari rencana pembangunan 2 tower.

Masuknya DUTI sebagai salah satu pemegang saham pengendali, tentu saja didukung oleh BSDE selalu induk perusahaan. Sehingga memastikan pengembangan proyek hingga serah terima kepada konsumen berjalan dengan baik.

"Prospek industri properti di tahun 2021 akan membaik dan kami optimis target marketing sales senilai Rp7 triliun dapat tercapai. Dukungan pemerintah melalui beragam stimulus menjadi katalis positif pertumbuhan industri properti tanah air karena meningkatkan daya beli konsumen di masa transisi paska pandemi ini," Hermawan Wijaya menegaskan. (end)