BUKAN KECELAKAAN AKUISISI, RUDI TANOE : KAMI SERIUS INGIN BESARKAN BISNIS ZBRA

BUKAN KECELAKAAN AKUISISI, RUDI TANOE : KAMI SERIUS INGIN BESARKAN BISNIS ZBRA

"Saya tegaskan kembali, ini bukan kecelakaan akuisisi. Kami serius menjalankan bisnis dan membesarkan ZBRA kedepan, serta ingin berbagi keuntungan dengan stakeholder dan pemegang saham ZBRA nantinya,"kata pria yang kerap disapa Rudi, dalam acara paparan publik insidentil, di Jakarta, Selasa (14/4).

Rudi menjelaskan, bahwa ZBRA nantinya akan menjadi gerbong bagi DNR Corporation dalam menjalankan bisnisnya di bidang integrated end-to end suppy chain. Adapun di dibawah DNR, masih ada beberapa perusahaan lagi yang akan memberikan kontribusi kependapatan ke ZBRA, yakni MTG, iStoreiSend, Dport, BIG Perseroan sebagai penyedia solusi rantai pasok yang terintegrasi pertama di Indonesia.

"DNR terdiri dari pelayanan logistik dari hulu ke hilir yang melayani penjualan ritel secara offline dan online untuk semua kategori produk. Kami bukan saja perusahaan distribusi. Distribusi salah satu supply chain kami. Solusi supply chain terintegrasi, kebutuhan seseorang kami layani,"papar Rudi yang nantinya juga menjadi bagian dari Direksi di ZBRA.

"Kami optimis dengan sebanyak 47 gudang atau warehouse yang kami sebar di 7 kota besar diseluruh Indonesia, ratusan alat transportasi yang akan menjangkau sampai pelosok Tanah air, dan didukung IT yang andal, kami yakin kami bisa menjadi perusahaan yang besar,"tegasnya.

Rudi menambahkan, DNR berhasil mencatat kinerja yang baik di sepanjang tahun 2020. Penjualan DNR pada tahun lalu tercatat nyaris sebesar Rp4 triliun dengan laba bersih yang berhasil di himpun sebesar Rp130 miliar, serta total aset DNR saat ini mencapai sekitar Rp2,6 triliun.

"Capaian kinerja DNR dan lini usaha lainnya itu nantinya akan mencerminkan kinerja ZBRA kedepannya. Tahun ini kinerja kami perkirakan akan lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya, namun kami tidak akan menyebutkan berapa angkanya, lihat saja nanti capaian kinerja pada akhir tahun ini. Biasanya secara siklus, kinerja perseroan akan terlihat atau meningkat pada semester II,"ucapnya.

Untuk memuluskan tranformasi bisnis ini, ZBRA diketahui bakal menggelar aksi korporasi di pasar modal melalui rights issue. Dalam rights issue tersebut, perusahaan akan menerbitkan sebesar 3,42 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Pada rights issue tersebut, PT THC pengendali Zebra beserta PT European Hospital Development (EHD), PT Jagegreen Equities (JGE), dan PT Holistic Ventures (HV), secara kolektif disebut pemegang saham PT Dos Ni Roha (DNR), akan mengambil bagian atas saham baru terbitan Zebra. Caranya, dengan menyetor dalam bentuk inbreng saham 99% dari seluruh saham telah ditempatkan dan disetor penuh DNR.

Namun demikian, sebelum maupun sesudah PMHMETD II ini, THC nantinya akan tetap menjadi pemegang saham pengendali ZBRA maupun DNR. "Aksi korporasi yang akan dilakukan oleh perseroan tersebut tidak akan menyebabkan terjadinya perubahan pengendali terhadap perseroan,"Kata Manajemen ZBRA, dalam prospektus ringkas yang disampaikan belum lama ini.

Nantinya dana hasil penerbitan saham itu, sekitar 77,70% akan dipergunakan untuk mengambilalih 99% saham DNR atau setara 2,66 miliar saham. Sedangkan sisanya digunakan untuk modal kerja perseroan. (end)