BUKIT ASAM SETOR MODAL PEMBANGUNAN PLTU SUMSEL 8 SEBESAR Rp250 MILIAR

BUKIT ASAM SETOR MODAL PEMBANGUNAN PLTU SUMSEL 8 SEBESAR Rp250 MILIAR

BUKIT ASAM SETOR MODAL PEMBANGUNAN PLTU SUMSEL 8 SEBESAR Rp250 MILIAR

BUKIT ASAM SETOR MODAL PEMBANGUNAN PLTU SUMSEL 8 SEBESAR Rp250 MILIAR

BUKIT ASAM SETOR MODAL PEMBANGUNAN PLTU SUMSEL 8 SEBESAR Rp250 MILIAR
BUKIT ASAM SETOR MODAL PEMBANGUNAN PLTU SUMSEL 8 SEBESAR Rp250 MILIAR
BUKIT ASAM SETOR MODAL PEMBANGUNAN PLTU SUMSEL 8 SEBESAR Rp250 MILIAR
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

BUKIT ASAM SETOR MODAL PEMBANGUNAN PLTU SUMSEL 8 SEBESAR Rp250 MILIAR

IQPlus, (05/05) - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) telah menyetor modal pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8 sebesar Rp250 miliar pada triwulan I 2020.

Direktur Keuangan Bukit Asam Mega Satria dalam paparan kinerja perseroan secara virtual, Senin, mengatakan dana tersebut diambil dari alokasi dana belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp4 triliun pada 2020.

"Sejauh ini, tidak ada perubahan rencana investasi meski ada wabah corona, salah satunya untuk pembangunan PLTU Sumsel 8. Proyek ini terus berlanjut sesuai rencana," kata dia.

Pembangunan PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 berkapasitas 2x660 MW senilai 1,68 miliar dolar AS yang dikelola PT Huadian Bukit Asam Power diharapkan selesai sesuai target pada Maret 2022.

Sejauh ini, PTBA telah mengeluarkan belanja modal sebesar Rp407 miliar pada kuartal I 2020 atau 10,18 persen dari yang dialokasikan perseroan pada tahun ini.

Rincian pengeluaran capex sebesar Rp407 miliar itu, sebesar Rp39 miliar untuk investasi rutin dan perbaikan alat maupun pengadaan suku cadang dan sebesar Rp368 miliar untuk pengembangan.

Pada tahun ini, emiten berkode saham PTBA itu mengalokasikan capex sebesar Rp4 triliun, yang terdiri atas Rp200 miliar untuk investasi rutin dan sisanya Rp3,8 triliun untuk pengembangan.

Namun, ia tak menutup kemungkinan bakal ada revisi dari perencanaan awal terkait belanja modal ini mengingat seluruh sektor bisnis tak terkecuali penjualan batubara dihadapkan pelemahan akibat pandemi corona.

Perubahan target dan panduan tersebut, menurut Mega, akan disampaikan perseroan pada paparan kuartal kedua tahun ini yang akan dilakukan pada Juli mendatang.

Sementara itu, pada kuartal I 2020 PTBA mencatatkan penurunan pendapatan 4,02 persen menjadi sebesar Rp5,12 triliun dibandingkan dengan capaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,34 triliun.(end/ant)