BULL JUSTRU MERAIH BERKAH DI BALIK PANDEMI COVID19

BULL JUSTRU MERAIH BERKAH DI BALIK PANDEMI COVID19

BULL JUSTRU MERAIH BERKAH DI BALIK PANDEMI COVID19

BULL JUSTRU MERAIH BERKAH DI BALIK PANDEMI COVID19

BULL JUSTRU MERAIH BERKAH DI BALIK PANDEMI COVID19
BULL JUSTRU MERAIH BERKAH DI BALIK PANDEMI COVID19
BULL JUSTRU MERAIH BERKAH DI BALIK PANDEMI COVID19
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

BULL JUSTRU MERAIH BERKAH DI BALIK PANDEMI COVID19

IQPlus, (25/06) - PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) semakin optimis menghadapi tantangan bisnis di tahun 2020. Bahkan kinerja perusahaan tahun ini di tergetkan akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Demikian disampaikan oleh Kevin Wong, Direktur Utama PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL), dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis.

Menurut Kevin, optimistis perusahaan bukan tidak berdasar. Perusahaan melihat fakta yang ada, dan kinerja yang cemerlang yang sudah tercapai di triwulan I 2020. Tercatat di triwulan I 2020, laba bersih Perseroan sebesar US$19,7 juta dengan pendapatan usaha sebesar US$43,1 juta dibandingkan dengan laba bersih sebesar US$4,1 juta dan pendapatan sebesar US$23,4 juta di triwulan pertama tahun 2019.

"Ini merupakan 4,8x dan 1,8x dari angka yang tercatat di triwulan pertama tahun 2019. Peningkatan hasil yang terjadi dikarenakan oleh beberapa faktor mulai dari pertumbuhan armada yang memecahkan rekor dengan 13 kapal tanker tambahan, kemudian semua kapal tambahan adalah kapal tanker besar dengan margin lebih tinggi, sampai peningkatan kontribusi dari pasar internasional dengan margin lebih tinggi,"tuturnya.

Selain fundamental pasokan dan permintaan yang kuat untuk jangka menengah dan panjang, kata Kevin, timbulnya pandemi COVID-19 justru semakin memperkuat tingkat harga sewa kapal tanker ke dalam triwulan kedua 2020.

"Karena produsen minyak global tidak dapat mengurangi produks dengan cepat, sementara permintaan atau konsumsi minyak menurun dengan tajam, ini berarti semakin banyak minyak yang harus disimpan setiap hari, sehingga mengakibatkan fasilitas penyimpanan atau kilang minyak di darat semakin penuh. Hal ini menciptakan permintaan yang besar untuk penyimpanan terapung pada kapal tanker minyak, seperti kapal tanker milik BULL. Pada satu masa, lebih dari 240 kapal tanker minyak disewa sebagai tempat penyimpanan terapung,"ungkap Kevin.

Lebih dalam Ia menguraikan, dampak tambahan dari meluapnya fasilitas penyimpanan minyak di darat yaitu kapal tanker harus menunggu lebih lama, dan operasi bongkar muatan membutuhkan waktu lebih banyak karena tanker harus menunggu giliran untuk membongkar muatan. Ini menciptakan antrian keluar atau masuk pelabuhan yang parah, yang mana menyerap pasokan kapal tanker tambahan, memperketat situasi pasokan-permintaan.

"Semua faktor ini menghasilkan lonjakan tingkat harga sewa hingga US$173.000/hari untuk kapal tanker ukuran LR2 dan US$73.000/hari untuk kapal tanker ukuran handy-size, tingkat harga sewa tertinggi dalam sejarah. Ini telah menghasilkan tingkat harga sewa rata-rata TCE untuk BULL pada triwulan kedua 2020 yang jauh lebih tinggi dari pada triwulan pertama 2020 dan akan mendorong pendapatan dan laba pada triwulan kedua 2020,"pungkasnya.

Kevin menambahkan, faktor lain untuk pertumbuhan pendapatan dan laba adalah perkembangan armada BULL yang berkelanjutan di mana kapal tanker tambaha akan bergabung dengan armada BULL, karena Perusahaan berencana untuk melanjutkan pertumbuhan armada dengan prinsip kehatihatian. Pada saat yang sama, 5 kapal tanker besar yang dibeli pada triwulan pertama 2020 akan sepenuhnya berkontribusi pada triwulan kedua 2020, sehingga secara signifikan akan mendorong pertumbuhan efektif armada.

"Dengan strategi itu, kami mengantisipasi kinerja Perseroan untuk triwulan kedua tahun 2020 akan lebih tinggi dari pada triwulan pertama tahun 2020 secara material,"tegasnya. (end/as)