DEWA BERHASIL TINGKATKAN LABA MELALUI EFISIENSI OPERASIONAL

DEWA BERHASIL TINGKATKAN LABA MELALUI EFISIENSI OPERASIONAL

DEWA BERHASIL TINGKATKAN LABA MELALUI EFISIENSI OPERASIONAL

DEWA BERHASIL TINGKATKAN LABA MELALUI EFISIENSI OPERASIONAL

DEWA BERHASIL TINGKATKAN LABA MELALUI EFISIENSI OPERASIONAL
DEWA BERHASIL TINGKATKAN LABA MELALUI EFISIENSI OPERASIONAL
DEWA BERHASIL TINGKATKAN LABA MELALUI EFISIENSI OPERASIONAL
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

DEWA BERHASIL TINGKATKAN LABA MELALUI EFISIENSI OPERASIONAL

IQPlus, (6/7) - PT Darma Henwa Tbk (DEWA) melaporkan pertumbuhan laba yang signifikan pada kuartal pertama tahun 2021. Pencapaian ini didukung oleh penerapan tiga strategi utama Perseroan yaitu pengurangan biaya operasi melalui program pemeliharaan yang efisien, global sourcing, dan peningkatan kapasitas fleet produksi Perseroan.

Pada periode tersebut, laba bersih DEWA meningkat 26,9% menjadi USD 0,88 juta di kuartal pertama 2021, dibandingkan USD 0,69 juta di kuartal pertama 2020. Meski demikian, pendapatan Perseroan mengalami sedikit penurunan sebesar 10,0% menjadi USD73,8 Juta di kuartal pertama 2021, dibandingkan USD 82,0 Juta di kuartal pertama 2020, karena penghentian subkontraktor yang tidak ekonomis di Proyek Bengalon pada pertengahan 2020.

Akan tetapi, Perseroan masih mencatatkan margin yang signifikan. EBITDA Operasi melonjak 2,5 kali lipat menjadi USD 16,6 juta dari USD 6,6 juta. Margin EBITDA Operasi meningkat menjadi 22,5% dibandingkan 8,0% di kuartal pertama 2020, atau meningkat 14,5%. Sementara, laba kotor melonjak 102,5x kali menjadi USD 8,1 Juta dari USD 0,08 juta.

Perseroan mencatatkan kerugian selisih kurs sebesar USD 1,5 juta di kuartal pertama 2021 karena apresiasi nilai tukar Rupiah, dibandingkan laba selisih kurs sebesar USD 9,4 juta di kuartal pertama 2020. Ini adalah kerugian non-tunai yang diakibatkan pencatatan operasional Perseroan dilakukan dalam mata uang IDR dan dicatatkan ke dalam mata uang USD.

Akibat kerugian selisih kurs ini, Laba operasional Perseroan menjadi USD 3,9 juta, turun dibandingkan USD 6,65 juta di kuartal pertama 2020. Untuk beban keuangan, turun 16,1% menjadi USD 2,4 juta, dari USD 2,9 juta pada kuartal pertama 2020, yang diakibatkan oleh pembayaran rutin kepada bank dan sewa pembiayaan yang dilakukan tepat waktu oleh Perseroan. Hal ini akan tetap dilakukan Perseroan selama periode pandemi maupun masa-masa yang akan datang.

Manajemen DEWA pun menegaskan kembali komitmennya untuk secara konsisten mencapai kemajuan dan meningkatkan efisiensi, untuk meningkatkan profitabilitas Perseroan untuk kepentingan klien dan pemegang saham.

Tahun ini, Perseroan melakukan ekspansi pekerjaan di wilayah Kalimantan Selatan yang diharapkan akan mendorong pertumbuhan Perseroan di kuartal mendatang. Perseroan telah berinvestasi dalam peralatan pertambangan yang diharapkan dapat meningkatkan volume pada proyek-proyek tersebut dan mencapai kinerja keuangan yang lebih baik di semester kedua tahun 2021.

Perseroan juga terus berinvestasi besar-besaran melalui program perbaikan alat produksi, terutama untuk Proyek Satui di Kalimantan Selatan. Perseroan berharap, peningkatan volume dari proyek ini akan dapat terlihat di semester kedua tahun 2021, seiring penambahan lebih banyak fleet produksi di kuartal kedua dan ketiga tahun 2021.

"Kami tingkatkan kapasitas fleet produksi sendiri melalui kombinasi peralatan baru dan membangun kembali armada yang lama. Kami melakukannya dengan memperpanjang usia peralatan yang ada melalui program daur ulang (recycle), pembangunan kembali (rebuild) dan penggunaan kembali(reuse), dimana program tersebut lebih ramah lingkungan dan mendukung pertambangan berkelanjutan kami.

Selain itu, kami terus berupaya meningkatkan produktivitas fleet produksi untuk meningkatkan jam kerja efektif (effective working hours). Kombinasi antara strategi pembangunan kembali (rebuild) melalui capital efficiency dan peningkatan kinerja operasional melalui operational efficiency ini, akan memastikan peningkatan nilai tambah kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan melalui transformasi yang berkelanjutan,"jelas Prabhakaran Balasubramanian, Wakil Presiden Direktur dan CEO Perusahaan.

Terlepas dari kemajuan yang dicapai, DEWA akan terus mengejar transformasi yang saat ini telah dimulai. Manajemen Perseroan akan tetap fokus meningkatkan keuntungan bagi pemegang sahamnya dengan meningkatkan volume, menambah lebih banyak peralatan dengan biaya rendah, dan mencapai efisiensi operasional yang lebih tinggi.

Sebagai informasi, total volume pemindahan material menggunakan fleet produksi Perseroan meningkat 26,4% menjadi 16,3 juta bcm, dari 12,9 juta bcm di kuartal pertama 2020. Kemudian, volume produksi dari subkontraktor turun signifikan menjadi 11,0 juta bcm dari 22,7 juta bcm di kuartal pertama 2020. Total volume pemindahan material turun 23,3% menjadi 27,3 juta bcm dari 35,6 juta bcm.

"Hal ini disebabkan karena Perseroan menghentikan subkontraktor di Proyek Bengalon pada pertengahan tahun 2020 karena kontrak yang tidak ekonomis. Akibatnya dari sisi keuangan, Perseroan mampu meningkatkan margin meskipun volume produksi dan pendapatan turun,"tuturnya.

DEWA akan melanjutkan strategi ini dengan menargetkan 100% volume produksi menggunakan fleet produksi Perseroan dalam waktu 2 tahun ke depan. Untuk mencapai hal tersebut, DEWA merencanakan program perbaikan dengan menempatkan lebih banyak peralatan, melalui pendanaan internal dan pinjaman eksternal. (end/as)