DI INGATKAN OJK, AGAR BERKOMITMEN UNTUK PATUHI KETENTUAN POJK

DI INGATKAN OJK, AGAR BERKOMITMEN UNTUK PATUHI KETENTUAN POJK

DI INGATKAN OJK, AGAR BERKOMITMEN UNTUK PATUHI KETENTUAN POJK

DI INGATKAN OJK, AGAR BERKOMITMEN UNTUK PATUHI KETENTUAN POJK

DI INGATKAN OJK, AGAR BERKOMITMEN UNTUK PATUHI KETENTUAN POJK
DI INGATKAN OJK, AGAR BERKOMITMEN UNTUK PATUHI KETENTUAN POJK
DI INGATKAN OJK, AGAR BERKOMITMEN UNTUK PATUHI KETENTUAN POJK
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

DI INGATKAN OJK, AGAR BERKOMITMEN UNTUK PATUHI KETENTUAN POJK

IQPlus, (18/9) - Manajemen PT Asia Sejahtera Mina Tbk (AGAR) meminta maaf kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self Regulatory Organizations (SRO) atas keterlambatan penyampaian Laporan Keuangan Tahunan. Hal itu dikatakan oleh Corporate Secretary AGAR, Agnes Kristina melalui keterangan tertulisnya, di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (18/9).

Pernyataan tersebut menurut Agnes, merujuk pada surat OJK NO.:S-706/PM.222/2020 tanggal 14 Juli 2020 tentang Konfirmasi Keterlambatan Penyampaian Laporan Tahunan 2019. "Keterlambatan ini disebabkan karena perseroan baru mendapatkan Laporan keuangan Tahunan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) pada tanggal 30 Juni 2020 di sore hari,"jelasnya.

Namun demikian, Agnes mengaku, akhirnya pihaknya telah menyampaikan Laporan Keuangan Tahunan tersebut pada tanggal 1 Juli 2020. "Kami mohon maaf dan maklum atas keterlambatan penyampaian Laporan Keuangan Tahunan dimaksud. Dan kami berterima kasih atas masukan dan koreksi yang diberikan. Kedepan, kami akan berupaya untuk mematuhi setiap ketentuan dalam POJK,"ungkapnya.

Sebelumnya belum lama ini, AGAR juga dipertanyakan oleh OJK terkait penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham yang sebesar Rp27,5 miliar. Hal tersebut lantaran terdapat ketidaksesuaian pencatatan antara Laporan Realisasi Penggunaan Dana (LPRD) dengan arus kas laporan keuangan 2019.

Pasalnya, LPRD AGAR per 31 Desember 2019 menyebutkan bahwa penerimaan bersih dari pelaksanaan IPO sebesar Rp25,34 miliar, namun pada laporan arus kas tertera sebesar Rp27,5 miliar. (end/as)