DIRUT BRI : DAYA BELI MASYARAKAT FAKTOR PENTING DALAM PEMULIHAN EKONOMI

DIRUT BRI : DAYA BELI MASYARAKAT FAKTOR PENTING DALAM PEMULIHAN EKONOMI

DIRUT BRI : DAYA BELI MASYARAKAT FAKTOR PENTING DALAM PEMULIHAN EKONOMI

DIRUT BRI : DAYA BELI MASYARAKAT FAKTOR PENTING DALAM PEMULIHAN EKONOMI

DIRUT BRI : DAYA BELI MASYARAKAT FAKTOR PENTING DALAM PEMULIHAN EKONOMI
DIRUT BRI : DAYA BELI MASYARAKAT FAKTOR PENTING DALAM PEMULIHAN EKONOMI
DIRUT BRI : DAYA BELI MASYARAKAT FAKTOR PENTING DALAM PEMULIHAN EKONOMI
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

DIRUT BRI : DAYA BELI MASYARAKAT FAKTOR PENTING DALAM PEMULIHAN EKONOMI

IQPlus, (26/08) - Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso menilai meningkatkan daya beli masyarakat menjadi salah satu faktor penting dalam pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

"Jadi kuncinya adalah melalui direct stimulus, pemerintah memberikan direct stimulus dalam bentuk fresh fund untuk menjaga serta meningkatkan daya beli masyarakat," ujar Sunarso dalam acara Ngobrol Pagi (Ngopi) seputar BUMN bertema "Penyaluran kredit modal kerja dan penjaminannya dalam rangka PEN" di Jakarta, Rabu.

Ia memaparkan salah satu stimulus yang diberikan pemerintah, yakni bantuan sosial. BRI telah menyalurkan bansos sebesar Rp12,9 triliun kepada 12,9 juta keluarga penerima.

Ia menambahkan terdapat juga stimulus yang disiapkan pemerintah, yakni Bantuan Presiden (Banpres) produktif untuk pelaku usaha mikro senilai Rp2,4 juta yang bersifat hibah.

"Maka sekarang sudah benar dan tepat pemerintah memberikan berbagai stimulus, itu adalah dalam rangka untuk mendorong meningkatkan permintaan di masyarakat, ucapnya.

Sunarso memaparkan terdapat empat syarat sukses penyaluran stimulus PEN, yakni tersedianya anggaran stimulus dari pemerintah, data penerima yang tervalidasi, penyaluran yang akuntabel dan termonitor, dan sosialisasi serta edukasi langsung kepada masyarakat penerima stimulus.

"BRI memastikan program stimulus pemerintah berjalan secara efektif dan disalurkan tepat sasaran sehingga membantu pemulihan perekonomian," katanya.

Dalam kesempatan itu, Sunarso juga mengatakan, selain stimulus langsung, program penjaminan kredit sebagai dukungan kepada perbankan untuk tetap menyalurkan pinjaman di tengah pandemi COVID-19 juga turut menjadi faktor penting.(end/ant)