EMITEN PELAYARAN INI KENA DAMPAK COVID-19

EMITEN PELAYARAN INI KENA DAMPAK COVID-19

EMITEN PELAYARAN INI KENA DAMPAK COVID-19

EMITEN PELAYARAN INI KENA DAMPAK COVID-19

EMITEN PELAYARAN INI KENA DAMPAK COVID-19
EMITEN PELAYARAN INI KENA DAMPAK COVID-19
EMITEN PELAYARAN INI KENA DAMPAK COVID-19
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

EMITEN PELAYARAN INI KENA DAMPAK COVID-19

IQPlus, (24/07) - Pandemi COVID-19 sangat berat dirasakan oleh semua kalagan industri salah satutunya industri pelayaran Tanah Air.

Direktur Utama PT Wintermar Offshore Marine Tbk, Sugiman Layanto, menyampaikan, bahwa dampak ganda dari COVID-19 dan jatuhnya harga minyak telah menunda pemulihan Perusahaan tahun ini. Akibat penurunan tajam jumlah perjalanan dan penerbangan, permintaan minyak telah turun secara signifikan di tahun 2020.

"Ini telah menyebabkan perusahaan minyak dan gas menangguhkan dan menunda proyek-proyek pengeboran. Namun, dengan respons terkoordinasi dari OPEC untuk mengurangi produksi minyak dan pemangkasan produksi minyak Shale AS secara tajam, harga minyak dapat pulih pada 2021 dan sesudahnya,"ujar Sugiman.

Perusahaan melaporkan hasil kuartal pertama yang kuat untuk tahun 2020. WINS berhasil mencatata pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) naik sebesar 27% menjadi US5,1 juta. Alhasil, WINS berhasil mencetak laba US$48.327 di kuartal I 2010, dibanding periode serupa tahun sebelumnya yang merugi sebesar US$2,3 juta.

"Meskipun sepanjang 2020 kemungkinan akan terkena dampak negatif dari pandemi COVID19, proyeksi kedepan untuk industri OSV telah membaik karena permintaan dan ketersediaan atas kapal OSV sudah mencapai titik ekuilibrium,"tegasnya.

Lebih dalam Sugiman menjelaskan bahwa, gearing rasio Wintermar saat ini sudah dibawah 38% dan Perusahaan telah menjadwalkan ulang liabilitas-liabilitas jangka pendek menjadi pinjaman jangka panjang. "Dengan pengalaman internasional yang diraih dan rekam jejak yang kuat bersama klien - klien multinasional, kini Wintermar tidak lagi sekedar pemain Indonesia. Seiring pulihny pasar, akan tersedia kesempatan-kesempatan dengan jangkauan yang luas serta pasar potensial yang lebih besar bagi Perusahaan. Pada akhir Juni 2020, Kontrak yang dimiliki Perusahaan adalah sebesar US$71,7 juta,"pungkasnya. (end/as)