ERICK THOHIR YAKIN KINERJA KRAS AKAN SEMAKIN BAIK

ERICK THOHIR YAKIN KINERJA KRAS AKAN SEMAKIN BAIK

ERICK THOHIR YAKIN KINERJA KRAS AKAN SEMAKIN BAIK

ERICK THOHIR YAKIN KINERJA KRAS AKAN SEMAKIN BAIK

ERICK THOHIR YAKIN KINERJA KRAS AKAN SEMAKIN BAIK
ERICK THOHIR YAKIN KINERJA KRAS AKAN SEMAKIN BAIK
ERICK THOHIR YAKIN KINERJA KRAS AKAN SEMAKIN BAIK
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

ERICK THOHIR YAKIN KINERJA KRAS AKAN SEMAKIN BAIK

IQPlus, (27/5) - Menteri BUMN Erick Thohir meyakini kinerja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk akan semakin membaik setelah BUMN produsen baja tersebut meraih laba bersih sebesar Rp326 miliar pada 2020.

"Krakatau Steel telah berhasil melakukan restrukturisasi dan transformasi dengan baik. Saya meyakini kinerja Krakatau Steel akan semakin baik ke depan," ujar Erick dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan apresiasinya kepada manajemen Krakatau Steel yang berhasil melakukan turn around perusahaan di mana sebelumnya 8 tahun berturut-turut mengalami kerugian. Dan pencapaian ini terjadi saat dunia masih menghadapi pandemi Covid-19.

Pada 2020 Krakatau Steel berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp326 miliar dengan capaian laba operasi mencapai Rp2,4 triliun. Krakatau Steel mampu meraih laba dari yang sebelumnya mengalami kerugian sejak 2012.

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan restrukturisasi dan transformasi yang berdampak pada efisiensi serta peningkatan produktivitas sangat berpengaruh pada perolehan laba Krakatau Steel pada 2020.

Berdasarkan inisiatif efisiensi, Perseroan mampu menurunkan biaya operasional dari Rp4,8 triliun pada periode tahun 2019 menjadi Rp2,8 triliun pada 2020 atau penurunan biaya operasional sebesar -41 persen.

Penurunan ini terjadi pada biaya energi yang mengalami penurunan sebesar 46 persen menjadi sebesar Rp295 miliar, penurunan biaya utility sebesar 27 persen menjadi Rp564 miliar. Sementara biaya consumable dan sparepart masing-masing mengalami penurunan 61 persen dan 59 persen menjadi Rp230 miliar dan Rp65 miliar.

"Dengan Krakatau Steel yang semakin efisien dan produktif, kami menjadi lebih kompetitif dalam melakukan aktivitas usaha kami yang berdampak pada peningkatan kinerja. Terlebih kami pun melakukan berbagai kolaborasi dan kerja sama dalam pengembangan bisnis kami, sehingga peluang untuk meluaskan pangsa pasar menjadi lebih terbuka," ujar Silmy.(end/ant)