FOKUS EFISIENSI, DHARMA SAMUDERA OPTIMIS KINERJA MEMBAIK TAHUN INI

FOKUS EFISIENSI, DHARMA SAMUDERA OPTIMIS KINERJA MEMBAIK TAHUN INI

FOKUS EFISIENSI, DHARMA SAMUDERA OPTIMIS KINERJA MEMBAIK TAHUN INI

FOKUS EFISIENSI, DHARMA SAMUDERA OPTIMIS KINERJA MEMBAIK TAHUN INI

FOKUS EFISIENSI, DHARMA SAMUDERA OPTIMIS KINERJA MEMBAIK TAHUN INI
FOKUS EFISIENSI, DHARMA SAMUDERA OPTIMIS KINERJA MEMBAIK TAHUN INI
FOKUS EFISIENSI, DHARMA SAMUDERA OPTIMIS KINERJA MEMBAIK TAHUN INI
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

FOKUS EFISIENSI, DHARMA SAMUDERA OPTIMIS KINERJA MEMBAIK TAHUN INI

IQPlus, (19/8) - PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk perusahaan produk ikan beku atau frozen seafood optimis kinerja tahun ini akan lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Pasalnya, perusahaan telah menyiapkan startegi guna menggenjot kinerja tahun 2020.

Direktur Utama PT Dharma Samudera Fishing Industries, Ewijaya menuturkan,?perseroan telah memiliki strategi untuk menghadapi pandemi ini. Salah satunya, melakukan efisiensi biaya dalam segala hal.

Selain itu, perusahaan juga berusaha untuk mencari pasar baru dengan menjajakan negara Arab Saudi hingga China. Diketahui, pangsa pasar produk DFSI mayoritas masih diekspor ke Amerika Serikat sebesar 66 persen, kemudian Eropa 15 persen, Jepang 7 persen, Australia 6 persen, Dalam negeri 5 persen dan negara lainnya 1 persen.?

"Kalau Saudi Arabia kita menunggu aproval perizinan, mungkin dalam 1-2 bulan ini kita sudah dapat. Pasar china masih penjajakan, kalau Hong Kong kita sudah ekspor, China target kita melakukan penjualan,"jelasnya.?

Dengan begitu bukan tidak mungkin, perseroan bisa meraih laba pada semester II 2020. Optimis ini, setelah perseroan melihat adanya perbaikan pada awal semester II 2020.

Ewijaya mengatakan, perbaikan itu terlihat dari sisi penjualan yang mulai naik, meski belum berbalik dalam kondisi normal. "Semester II kita sangat optimis akan terjadi perbaikan terhadap semester I jadi yang kita harapkan perseroan bisa mempertahankan profitabilitas di semester II. Cuma angka besarannya kita belum tahu detail, karena kita sedang mengassest tiap minggu prospek penjualan," ujar Ewijaya.

Ewijaya mengakui bisnis perseroan sangat terpukul dengan adanya pandemi covid-19. Bahkan, lanjutnya, pandemi ini membuat penjualan secara tiba-tiba merosot, sehinga menyebabkan perseroan alami rugi Rp 8,07 miliar.?

Menurut Ewijaya, rugi tersebut disebabkan terdapat struktur biaya yang tak bisa diubah. "Struktur biaya perusahaan salam waktu tertentu kita ada yang variable, tapi pandemi terjadi secara tiba-tiba dalam tiga bulan tak bisa mengubah semua struktur menjadi variable, tentu saja masih ada cost dalam bentuk fix, sehingga penurunan penjualan mau tak mau menimpa laba rugi perusahaan,"pungkasnya. (end/as)