GELAR PRIVATE PLACEMENT, HARGA PELAKSANAAN BULL DI ASUMSIKAN Rp400 PER SAHAM

GELAR PRIVATE PLACEMENT, HARGA PELAKSANAAN BULL DI ASUMSIKAN Rp400 PER SAHAM

Dalam Private Placement tersebut, rencananya BULL akan melepas sebanyak - banyaknya 10% dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perubahan Anggaran Dasar Perseroan yaitu sebanyak-banyaknya sebesar 1.185.122.633 lembar saham.

Dalam prospektus ringkas, disebutkan bahwa rencana tersebut dilakukan oleh Perseroan dalam rangka memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan jumlah saham yang beredar yang secara tidak langsung meningkatkan likuiditas perdagangan atas saham Perseroan.

"Dana yang diperoleh dari Penambahan Modal ini setelah dikurangi biaya-biaya transaksi dan lainnya, akan dipergunakan oleh Perseroan dan/atau Entitas Anak Perseroan untuk memperkuat permodalan dan pertumbuhan usaha dalam bentuk pengembangan armada dan modal kerja."terang Manajemen BULL dalam prospektus tersebut.

Dengan menggunakan asumsi-asumsi seperti, total saham yang akan diterbitkan oleh Perseroan maksimal adalah sebanyak 1.185.122.633 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham, asumsi harga pelaksanaan adalah Rp 400 per saham, kurs USD terhadap Rupiah adalah Rp 14.835, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 23 September 2020, dan menggunakan Laporan Keuangan Perseroan per 31 Desember 2019 yang telah diaudit oleh KAP Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan yang ditandatangani oleh Bambang Subagyo, SE., CPA. dengan opini wajar dalam semua hal yang material.

"Asumsi harga pelaksanaan berdasarkan dari ekspektasi Perseroan akan harga saham Perseroan yang sewajarnya mengingat kinerja Perseroan yang solid dan prospek Perseroan kedepan yang positif. Perseroan menggunakan Laporan Keuangan per 31 Desember 2019 dikarenakan laporan keuangan setelah periode tersebut merupakan Laporan Keuangan interim yang tidak di audit."tulisnya.

Diharapkan dengan adanya Penambahan Modal, rasio-rasio keuangan penting Perseroan akan menjadi lebih baik dimana Rasio lancar naik hingga mencapai 161,53%, Rasio liabilitas terhadap ekuitas turun menjadi 83,27%,dan Laba per saham akan meningkat sebesar 14,64% menjadi Rp. 0,0023 per lembar saham. "Ini menunjukan bahwa setelah Penambahan Modal, Perseroan dapat mengembangkan armadanya secara efektif dimana akan lebih meningkatkan nilai bagi para pemegang sahamnya."paparnya.

BULL mengaku bahwa tahun 2020 merupakan tahun yang cukup berat untuk dilalui oleh berbagai unit penggerak ekonomi dunia, tidak terpisahkan juga berdampak pada Indonesia. Minusnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II sebesar -5,32% akibat penyebaran Covid-19, diprediksi akan kembali terkontrasksi di kuartal III.

Berbeda dengan usaha lainnya, dalam kondisi ekonomi dunia yang tidak menentu dan melambat, BULL berhasil meningkatkan pendapatan usaha sebesar USD 98,0 juta dan laba bersih sebesar USD 32,2 juta di semester I atau 3,3 kali lebih besar dari periode yang sama tahun 2019.

"Ini membuktikan bahwa Perseroan dapat memanfaatkan kondisi dan peluang dan meningkatkan kinerjanya dari tahun ke tahun. Mengingat pertumbuhan dan kinerja Perseroan yang positif dari tahun ke tahun, Perseroan menimbang bahwa memperkuat struktur permodalan dan keuangan dalam kegiatan berusahanya adalah salah satu hal yang penting untuk dilakukan,"jelasnya.

Penambahan Modal akan dilaksanakan secara bertahap ataupun sekaligus dalam jangka waktu 2 tahun terhitung sejak tanggal persetujuan RUPSLB yang menyetujui Penambahan Modal ini, "yang rencananya akan dilaksanakan pada hari Kamis, 15 Oktober 2020."terangnya. (end/as)