IPTV DAN MIGO TEKEN KERJA SAMA STRATEGIS UNTUK MENGHADIRKAN HIBURAN PREMIUM DI INDONESIA

IPTV DAN MIGO TEKEN KERJA SAMA STRATEGIS UNTUK MENGHADIRKAN HIBURAN PREMIUM DI INDONESIA

IPTV DAN MIGO TEKEN KERJA SAMA STRATEGIS UNTUK MENGHADIRKAN HIBURAN PREMIUM DI INDONESIA

IPTV DAN MIGO TEKEN KERJA SAMA STRATEGIS UNTUK MENGHADIRKAN HIBURAN PREMIUM DI INDONESIA

IPTV DAN MIGO TEKEN KERJA SAMA STRATEGIS UNTUK MENGHADIRKAN HIBURAN PREMIUM DI INDONESIA
IPTV DAN MIGO TEKEN KERJA SAMA STRATEGIS UNTUK MENGHADIRKAN HIBURAN PREMIUM DI INDONESIA
IPTV DAN MIGO TEKEN KERJA SAMA STRATEGIS UNTUK MENGHADIRKAN HIBURAN PREMIUM DI INDONESIA
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

IPTV DAN MIGO TEKEN KERJA SAMA STRATEGIS UNTUK MENGHADIRKAN HIBURAN PREMIUM DI INDONESIA

IQPlus, (10/6) - Migo Indonesia dan PT MNC Vision Networks (IPTV) telah menandatangani kerja sama strategis untuk menghadirkan hiburan premium bagi puluhan juta orang di seluruh Indonesia. Kerja sama ini akan melihat konten Perseroan didistribusikan melalui platform inovasi milik Migo, dengan dipromosikan di seluruh ekosistem media MNC Group, selain IPTV mengambil porsi saham di Migo Indonesia.

Migo Indonesia adalah perusahaan operator Migo di Indonesia, sebuah perusahaan teknologi global disruptif yang didukung oleh Temasek, yang secara masif memperluas distribusi konten untuk cakupan pasar yang luas di negara berkembang. MIGO didirikan oleh Barrett Comiskey, yang dikenal sebagai salah satu "fathers of electronic ink". Sebagai sarjana lulusan MIT, Barrett mengembangkan teknologi di balik Amazon Kindle e-reader yang telah mengeluarkan miliaran e-book dan berperan penting dalam revolusi industri percetakan. Beliau memiliki lebih dari 70 paten dengan namanya dan telah diakui oleh Forum Ekonomi Dunia sebagai Pelopor Teknologi dan merupakan orang termuda yang pernah dilantik dalam US National Inventors Hall of Fame.

Migo dirancang untuk mengoptimalkan pengalaman pelanggan untuk cakupan pasar yang luas, dan menghadirkan layanan video-on-demand secara offline melalui jaringan warung atau yang disebut 'Warung Migo'. Di Warung Migo mana pun, pengguna dapat mengakses jaringan yang dipatenkan Migo untuk mengunduh konten tanpa batas dan lebih cepat dari sebelumnya, serta mengunduh sebuah film membutuhkan waktu hanya dalam 60 detik. Selain itu, pengguna juga dapat menonton sepuasnya tanpa biaya data, tanpa iklan, dan tanpa buffering, dengan biaya hanya Rp 1.000 per hari. Hal ini membuat Migo 5-7x lebih murah daripada biaya keseluruhan dari OTT berlangganan lainnya, dengan waktu unduh 30x lebih cepat daripada jaringan telekomunikasi tradisional.

Saat ini, Migo mendistribusikan konten dari berbagai rumah produksi lokal & internasional dan layanan OTT. Mencakup berbagai rumah produksi dan pembuat konten lokal, seperti MNC Group, MD Pictures, SBS, dan JTBC, serta sejumlah OTT, termasuk GoPlay, layanan streaming video GoJek; Genflix, salah satu OTT pertama yang diluncurkan di Indonesia; dan Sushiroll, yang menghadirkan konten Anime terbaik.

Kerja sama strategis ini akan menjadi katalis bagi pertumbuhan anak perusahaan IPTV, terutama dalam menambah jaringan baru untuk mendistribusikan kontennya. Dengan memanfaatkan jaringan Migo, konten IPTV kini dapat dinikmati oleh jutaan pengguna yang saat ini memiliki kesulitan dengan konektivitas dan biaya internet/data. Migo akan membawa skala televisi FTA tradisional ke dunia OTT berlangganan, yang akan tumbuh mencapai lebih dari 100.000 Warung Migo dari Sabang hingga Merauke. Migo dan Perseroan akan bekerjasama untuk memperluas jaringan Migo secara nasional, bertujuan untuk menjangkau 100 juta orang selama 5 tahun ke depan, dan membawa anak perusahaan IPTV ke lebih dari 20 juta pengguna bulanan berbayar.

Ade Tjendra, Presiden Direktur IPTV mengatakan, "Kami merasa senang dengan peluang untuk mempercepat ekspansi dalam mendistribusikan konten kami melalui investasi di Migo. Momentum yang berkembang dalam bisnis streaming kami merupakan bukti nyata dan relevansi dari keunggulan konten lokal kami. Kolaborasi ini akan memungkinkan IPTV dan Migo untuk menjangkau puluhan juta pelanggan di Indonesia yang memiliki konektivitas internet terbatas, ke dalam ekosistem hiburan on-demand kami. Kesepakatan ini akan menciptakan strategi komersial, konten, dan distribusi yang selaras, yang akan terbukti bermanfaat bagi kita semua dalam jangka panjang. Saya sangat antusias dengan potensi kolaborasi ini dan menurut saya Migo akan menjadi akselerator yang luar biasa untuk lini bisnis kami."

Dalam kesempatan yang sama Connor, Presiden Direktur Migo Indonesia menuturkan, "Kami sangat antusias untuk membentuk aliansi ini dengan IPTV, sebagai bagian inti dari konglomerat media terkemuka di Asia Tenggara. Visi mereka yang jelas untuk masa depan media, dikombinasikan dengan konten dan kemampuan pemasaran mereka yang terdepan memberikan peluang unik bagi kami untuk meningkatkan jaringan Migo yang disruptif untuk mampu menjangkau ke puluhan juta konsumen pasar yang "haus akan data". Kami akan secara bersama-sama mengubah cara hiburan dikonsumsi di seluruh Indonesia."

Profil dari Manajemen Migo

Barrett Comiskey adalah Pendiri dan CEO Migo. Sebelum Migo, ia menemukan dan ikut mendirikan E Ink, teknologi display revolusioner yang digunakan di Amazon Kindle, saat menjadi sarjana di Media Lab MIT. Dia memiliki lebih dari 70 paten atas namanya, diakui oleh Forum Ekonomi Dunia sebagai Pelopor Teknologi dan merupakan orang termuda yang pernah dilantik dalam US National Inventors Hall of Fame. Ia adalah lulusan MIT (BS) dan Stanford University (MBA).

Chris Reynolds adalah Presiden Migo. Dia memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman dalam Perbankan Investasi Teknologi (Montgomery Securities) dan Modal Ventura (Morgan Stanley, Chengwei Ventures), terutama di Cina. Dia juga merupakan Co-founder dan Managing Partner China Fine Art Management, sebuah perusahaan manajemen investasi yang berfokus pada seni China dan merupakan dana ekuitas swasta terbesar yang berfokus pada seni di 4 dunia. LP-nya termasuk pendiri dan CEO Facebook, LinkedIn, Baidu, Tencent dan perusahaan teknologi terkemuka lainnya. Dia adalah lulusan Universitas Yale (BA) dan Universitas Stanford (MBA).

Dan Connor adalah Presiden Direktur Migo Indonesia. Dia memiliki ~10 tahun pengalaman sebagai konsultan manajemen, terutama di Asia Tenggara. Dia adalah anggota pendiri praktik Bain & Company di Jakarta, yang tumbuh dari 5 konsultan menjadi ~60 dalam 6 tahun. Dia juga penasihat dana ekuitas swasta global, individu kaya, dan dana kekayaan negara di lebih dari 50 transaksi investasi swasta, terutama di pasar negara berkembang, yang beberapa bahkan bernilai lebih dari US$1 miliar. Ia adalah lulusan Australian National University (BA) dan University of Oxford (MPhil). (end/as)