KEJAR PERTUMBUHAN 15 PERSEN, SEKAR BUMI GENJOT PASAR EKSPOR

KEJAR PERTUMBUHAN 15 PERSEN, SEKAR BUMI GENJOT PASAR EKSPOR

KEJAR PERTUMBUHAN 15 PERSEN, SEKAR BUMI GENJOT PASAR EKSPOR

KEJAR PERTUMBUHAN 15 PERSEN, SEKAR BUMI GENJOT PASAR EKSPOR

KEJAR PERTUMBUHAN 15 PERSEN, SEKAR BUMI GENJOT PASAR EKSPOR
KEJAR PERTUMBUHAN 15 PERSEN, SEKAR BUMI GENJOT PASAR EKSPOR
KEJAR PERTUMBUHAN 15 PERSEN, SEKAR BUMI GENJOT PASAR EKSPOR
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

KEJAR PERTUMBUHAN 15 PERSEN, SEKAR BUMI GENJOT PASAR EKSPOR

IQPlus, (23/9) - PT Sekar Bumi Tbk (SKBM) terus fokus meningkatkan penjualan pasar ekspor ditengah kondisi market yang dibayangi pandemi Covid 19. Hal ini dilakukan untuk mengejar target pertumbuhan penjualan tahun ini minimal 15 persen.

Presiden Direktur PT Sekar Bumi Tbk, Harry Lukmito, mengatakan, semua sektor bisnis mengalami pelambatan akibat pandemic Covid 19. Namun selama ini pihaknya masih mampu menjaga pertumbuhan market dengan baik terutama di pasar ekspor.

"Karena itu, meskipun saat ini masih ada pandemi Covid 19, kami yakin tahun ini ada pertumbuhan minimal 15 pesen," kata Harry Lukmito ketika Public Expsoe secara virtual, Kamis (22/7).

Dijelaskan, optimisme tersebut karena tahun 2020, pihaknya masih mampu meningkatkan kinerjanya padahal sudah ada pandemi. Hal ini terbukti, penjualan tahun lalu mencapai Rp3,1 triliun, naik 50,1 persen dibanding tahun 2019 yang sebesar Rp2,1 triliun.

"Tahun lalu pencapaian penjualan kami bahkan 37 persen lebih tinggi dari target awal sebesar Rp 3,07 triliun," ujarnya.

Sebab itu, pihaknya sangat optimis tahun ini penjualannya juga akan melebihi dari target. Data yang ada menyebutkan, hingga kuartal pertama (Q1/2021), emiten berkode SKBM ini mampu mencatat penjualan Rp855,9 miliar atau naik 44 persen dari periode sama tahun lalu sebesar Rp592,8 miliar.

Kondisi ini diperkirakan akan bertahan hingga akhir tahun nanti sehingga target akan terlampui dengan baik. Pihaknya akan menerapkan langkah staregis seperti memperkuat pasar ekspor. Sebab, kontribusi pasar ekspor terhadap kinerja perseroan sangar besar yakni 97 pesen. Sisanya berasal dari pasar lokal.

Pihaknya akan fokus menggarap pasar ekspor yang sudah ada (existing) yakni ke Amerika, Asia dan Eropa. Namun, pengembangan pasar ekspor juga akan terus dilakukan. Sebab peluangnya masih terbuka lebar terutama untuk pasar ekspor udang.

"Kami fokus pada pasar ekspor terutama Amerika. Pasar di Amreika masih sangat besar. Dan kontribusinya terhadap ekspor kami mencapai 91 persen. Sisanya dari Asia dan Eropa yakni 4,8 dan 4 persen," kata Harry Lukmito.

Sementara itu, Howard Ken Lukmito, Direktur SKBM menambahkan, pasar lokal memang tidak terllau besar kontribusinya terhadap kinerja perseroan. Namun begitu, pihaknya tetap menggarapnya terutama lewat pasar tradisional, e-commerce, dan modern market.

Pihaknya juga terus melakukan strategi memperbanyak produk sehingga masyarakat punya banyak pilihan produk perseroan. Selain itu, untuk menyesuaikan daya beli masyarakat yang menurun selama pandemi, pihaknya juga mengubah kemasan dari ukuran 500 gram menjadi 250 gram. Hal ini untuk menyeesuaikan dengan buying power konsumen.

Pasar lokal yang paling terdampak karena pandemic adalah Horeca. Turunnya sangat tajam. Karenanya, akan pihaknya akan terus melakukan terobosan dengan memperkuat e-commerce dan traditional maket. Dia berharap, lewat terobosan yang dilakukan, kedepan pasar lokal juga akan tumbuh.

"Kami yakin, dengan terobosan pasar lokal juga akan tumbuh. Kami juga akan belanja modal (Capex) tahun ini sebesar Rp 20 miliar untuk pengembangan pabrik di Jakarta dan Sidoarjo khususnya untuk cold storage. Sumber dananya dari cash internal," tandas Howard Ken Lukmito.(end/ahd)