KOMISARIS : PROYEK PTPP DI CIBUBUR MILIKI RENCANA BAIK

KOMISARIS : PROYEK PTPP DI CIBUBUR MILIKI RENCANA BAIK

KOMISARIS : PROYEK PTPP DI CIBUBUR MILIKI RENCANA BAIK

KOMISARIS : PROYEK PTPP DI CIBUBUR MILIKI RENCANA BAIK

KOMISARIS : PROYEK PTPP DI CIBUBUR MILIKI RENCANA BAIK
KOMISARIS : PROYEK PTPP DI CIBUBUR MILIKI RENCANA BAIK
KOMISARIS : PROYEK PTPP DI CIBUBUR MILIKI RENCANA BAIK
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

KOMISARIS : PROYEK PTPP DI CIBUBUR MILIKI RENCANA BAIK

IQPlus, (24/8) - Komisaris Utama PT PP (Persero) Andi Gani Nena Wea menilai proyek Permata Puri Cibubur yang dikerjakan oleh salah satu anak perusahaan perseroan di bidang properti dan realti, yaitu PT PP Properti Tbk (PPRO) memiliki rencana baik.

"Kami berharap proyek tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditargetkan tentunya dengan kualitas bangunan terbaik," kata Andi Gani Nena Wea yang juga merangkap komisaris independen PT PP (Persero) dalam siaran pers di Jakarta, Senin.

Hal itu disampaikan saat dirinya melakukan kunjungan kerja melihat progres pengembangan proyek dan memastikan proyek Permata Puri Cibubur tersebut berjalan dengan lancar.

Dalam kunjungan kerja tersebut juga dihadiri Nur Rochmad selaku Komisaris Independen, Ernadhi Sudarmanto selaku Komisaris, dan Loso Judiajanto selaku Komisaris didampingi Direksi PT PP, yaitu Agus Purbianto selaku Direktur Keuangan & Manajemen Resiko dan Sinur Linda Gustina selaku Direktur HCM & Strategi Korporasi. Untuk menekan dan mencegah penyebaran COVID-19, pelaksanaan kunjungan kerja Dewan Komisaris tersebut sangat menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Dikatakan Nena Wea, proyek pengembangan Permata Puri Cibubur terletak di lokasi yang sangat strategis di mana dapat ditempuh dalam waktu 7 menit dari pintu tol. Dengan keunggulan yang dimiliki oleh rumah tapak tersebut diharapkan agar PPRO dapat memaksimalkan strategi pemasaran yang ada.

Walaupun pembangunan proyek ini berlangsung di tengah pandemi dan industri properti yang sedang menurun bukan tidak mungkin PPRO dapat mengambil peluang yang ada. Hal ini membuktikan bahwa meskipun dengan adanya wabah COVID-19, sektor properti masih bisa tumbuh terutama rumah tapak yang dibanderol dengan harga Rp750 juta-Rp2 miliar.(end)