LABA BERSIH KALBE FARMA NAIK 5,8% DI SEMBILAN BULAN PERTAMA 2020

LABA BERSIH KALBE FARMA NAIK 5,8% DI SEMBILAN BULAN PERTAMA 2020

LABA BERSIH KALBE FARMA NAIK 5,8% DI SEMBILAN BULAN PERTAMA 2020

LABA BERSIH KALBE FARMA NAIK 5,8% DI SEMBILAN BULAN PERTAMA 2020

LABA BERSIH KALBE FARMA NAIK 5,8% DI SEMBILAN BULAN PERTAMA 2020
LABA BERSIH KALBE FARMA NAIK 5,8% DI SEMBILAN BULAN PERTAMA 2020
LABA BERSIH KALBE FARMA NAIK 5,8% DI SEMBILAN BULAN PERTAMA 2020
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

LABA BERSIH KALBE FARMA NAIK 5,8% DI SEMBILAN BULAN PERTAMA 2020

IQPlus, (11/2) - PT Kalbe Farma Tbk dan entitas anak (KLBF) membukukan laba bersih pemilik entitas induk mencapai Rp 2.027 miliar di sembilan bulan pertama tahun 2020, naik 5,8% dibandingkan Rp. 1.915 miliar di periode yang sama tahun lalu.

"Dampak Covid-19 menyebabkan Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang negatif di kuartal kedua dan ketiga tahun 2020, tetapi Perseroan dapat mempertahankan pertumbuhan penjualan dan laba bersih yang positif,"kata Bernadus Karmin Winata, Direktur Keuangan Perusahaan Kalbe Farma.

Peningkatan penjualan sembilan bulan pertama tahun 2020 didukung oleh: Divisi Produk Kesehatan meraih peningkatan penjualan sebesar 4,6% menjadi Rp 2.893 milyar dengan kontribusi sebesar 16,9% terhadap total penjualan bersih Perseroan. Divisi Distribusi & Logistik meraih peningkatan penjualan bersih sebesar 3,7% dari Rp 5.305 milyar menjadi Rp 5.499 milyar, serta menyumbang 32,2% terhadap total penjualan bersih Perseroan. Penjualan bersih Divisi Nutrisi tercatat sebesar Rp 4.933 milyar di sembilan bulan pertama tahun 2020, tumbuh 1,9% dari pencapaian di tahun sebelumnya dan menyumbang 28,9% dari total penjualan bersih Kalbe, sedangkan Divisi Obat Resep Perseroan yang membukukan penurunan penjualan sebesar 3.7% menjadi Rp 3.771 milyar, serta menyumbang 22,1% dari total penjualan bersih Kalbe di sembilan bulan pertama tahun 2020. Secara total, penjualan bersih Perseroan adalah sebesar Rp 17.096 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2020, meningkat sebesar 1,6% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 16.827 miliar.

Laba kotor tumbuh sebesar 0,1% mencapai Rp 7.771 miliar di sembilan bulan pertama tahun 2020. Rasio laba kotor terhadap penjualan turun menjadi 45,5% dari 46,1% untuk periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh perubahan mix portofolio produk. Laba sebelum pajak penghasilan pada sembilan bulan pertama tahun 2020 sebesar Rp. 2.688 milyar bertumbuh sebesar 4,4% dengan margin laba sebelum pajak penghasilan mencapai 15,7%, mengalami peningkatan dari 15,3% pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Laba bersih pemilik entitas induk mencapai Rp 2.027 miliar di sembilan bulan pertama tahun 2020, naik 5,8% dibandingkan Rp. 1.915 miliar di periode yang sama di tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penjualan bersih terutama disebabkan oleh peningkatan efisiensi di biaya operasional dan tarif pajak yang lebih rendah.

Di masa pandemi ini, Perseroan meyakini pentingnya pengelolaan keuangan yang berhati-hati dan seksama, agar dapat secara konsisten mempertahankan posisi keuangan yang kuat. Di sembilan bulan pertama tahun 2020, Perseroan memiliki Kas dan setara kas sebesar Rp. 4.401 miliar, naik 44,8% di periode yang sama di tahun sebelumnya. Total Liabilitas dan Ekuitas naik 20,8% menjadi Rp. 22.450 miliar dari Rp. 20.265 miliar

Di dalam mendukung pemerintah dan masyarakat untuk dapat melawan dan melewati pandemi, Kalbe akan terus berusaha untuk meningkatkan layanan, memproduksi dan menyediakan produk produk yang dapat meningkatkan kesehatan masyarakat. Perseroan akan terus menggabungkan strategi pengelolaan portofolio produk, mengelola efektivitas kegiatan penjualan dan pemasaran, melakukan transformasi pemanfaatan teknologi digital, serta memonitor biaya-biaya operasional lainnya untuk mempertahankan tingkat laba bersih. Kalbe terus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat untuk internal maupun eksternal serta melakukan edukasi kepada pasar melalui berbagai channel.

Melihat kondisi pandemik Covid-19 yang akan berlanjut sampai akhir tahun, Perseroan merevisi target pertumbuhan penjualan bersih tahun 2020 sebesar 4%-6% dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih sekitar 8%-10%. Perseroan juga mempertahankan anggaran belanja modal sebesar Rp 1,0 triliun yang akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi. Rasio pembagian dividen dipertahankan pada rasio 45% - 55%, dengan memperhatikan ketersediaan dana dan kebutuhan pendanaan internal.(end)