MASUK DAFTAR UMA, BEI CERMATI PERGERAKAN SAHAM YELO DAN BGTG

MASUK DAFTAR UMA, BEI CERMATI PERGERAKAN SAHAM YELO DAN BGTG

Pengumuman UMA ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham YELO dan BGTG perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi kedua saham ini," terang Lidia M Panjaitan, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, dalam pengumuman tertulisnya di Jakarta, Selasa (27/7).

Informasi terakhir mengenai Perusahaan tercatat adalah informasi tanggal 26 Juli 2021 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (.Bursa.) terkait penyampaian bukti iklan hasil RUPS untuk saham YELO.

Sebagai informasi, sebelumnya Bursa telah mengumumkan Penghentian Sementara perdagangan terhadap saham YELO di Pasar Reguler dan Tunai pada tanggal 25 Februari 2021 dalam rangka Cooling Down dan UMA (Unusual Market Activity) pada tanggal 23 Februari 2021 atas perdagangan saham YELO.

Sedangkan untuk saham BGTG Informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 22 Juli 2021 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia terkait penyampaian bukti iklan informasi laporan keuangan tahunan.

Sebagai informasi, sebelumnya Bursa telah mengumumkan Penghentian Sementara perdagangan terhadap saham BGTG di Pasar Reguler dan Tunai pada periode 3 hingga 9 Maret 2021 dan Penghentian Sementara perdagangan terhadap saham BGTG di Pasar Reguler dan Tunai pada tanggal 1 Maret 2021 dalam rangka Cooling Down serta UMA (Unusual Market Activity) pada tanggal 25 Februari 2021 atas perdagangan saham BGTG.

Lebih lanjut Lidia memaparkan bahwa Bursa mengimbau para investor untuk memperhatikan jawaban AGRO dan TIRA atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, investor juga disarankan mencermati kinerja perusahaan dalam setiap keterbukaan informasi dan dihimbau untuk mengkaji kembali corporate action perusahaan tercatat apabila belum mendapat persetujuan RUPS.

"BEI juga menyarankan investor untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan investasi,"imbuhnya. (end/ar)