MESKI BARU TEREALISASI 16 PERSEN, WIKA KLAIM MAMPU CAPAI TARGET KONTRAK BARU

MESKI BARU TEREALISASI 16 PERSEN, WIKA KLAIM MAMPU CAPAI TARGET KONTRAK BARU

MESKI BARU TEREALISASI 16 PERSEN, WIKA KLAIM MAMPU CAPAI TARGET KONTRAK BARU

MESKI BARU TEREALISASI 16 PERSEN, WIKA KLAIM MAMPU CAPAI TARGET KONTRAK BARU

MESKI BARU TEREALISASI 16 PERSEN, WIKA KLAIM MAMPU CAPAI TARGET KONTRAK BARU
MESKI BARU TEREALISASI 16 PERSEN, WIKA KLAIM MAMPU CAPAI TARGET KONTRAK BARU
MESKI BARU TEREALISASI 16 PERSEN, WIKA KLAIM MAMPU CAPAI TARGET KONTRAK BARU
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

MESKI BARU TEREALISASI 16 PERSEN, WIKA KLAIM MAMPU CAPAI TARGET KONTRAK BARU

IQPlus, (25/08) - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengaku, pihaknya optimistis bisa meraih target kontrak baru di 2020 sebesar Rp21,38 triliun, meski capaian selama enam bulan pertama tahun ini hanya senilai Rp3,42 triliun atau sebesar 15,98 persen dari target kontrak baru.

"Kontrak baru dari BUMN maupun swasta mengalami perlambatan, karena mereka melakukan sejumlah koreksi pada anggaran capex (belanja modal). Sehingga, kontrak baru kami rendah selama semester pertama tahun ini," kata Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito saat Public Expose Live 2020 di Jakarta, Selasa 2020.

Namun, jelas Agung, WIKA meyakini mampu meraih target kontrak baru sebesar Rp21,38 triliun, karena perolehan kontrak baru diperkirakan akan jauh lebih besar di Semester II-2020, terutama pada kuartal keempat tahun ini. "Bahkan, beberapa kontrak baru sudah kami peroleh di Agustus 2020. Dari BUMN dan pemerintah yang akan lebih banyak," ucapnya.

Menurut Agung, nilai kontrak baru yang dicapai pada Semester I-2020 sebesar Rp3,42 triliun tersebut, sebesar 49,6 persen berasal dari swasta, sebesar 35,68 persen dari pemerintah dan dari sejumlah BUMN sebesar 14,72 persen.

Dia menambahkan, adanya beberapa proyek yang akan diproduksi sampai beberapa tahun ke depan dan raihan kontrak baru, maka WIKA optimistis bisa kembali bertumbuh seperti di tahun-tahun sebelumnya. "Raihan kontrak baru diproyeksikan akan didominasi proyek-proyek pemerintah. Selain itu, sumbangan kontrak baru juga akan berasal dari hasil sinergi BUMN, swasta dan ekspansi bisnis WIKA di luar negeri," papar Agung.

Perlu diketahui, jumlah kontrak lama WIKA di 2020 yang telah dikoreksi mencapai Rp78,67 triliun, sehingga jika kontrak baru sebesar Rp21,38 triliun bisa tercapai. Maka, WIKA akan memiliki kontrak yang dihadapi mencapai Rp100,05 triliun.

Manajemen WIKA memperkirakan, target kontrak baru 2020 yang mencapai Rp78,67 triliun tersebut, sebagian besar berasal dari BUMN yang sebesar 47,79 persen, sebesar 27,3 persen dari pemerintah, sebesar 22,59 persen dan kontrak baru yang berasal dari luar negeri sebesar 5,31 persen. (end/bd)