MESKI KINERJA TURUN, AMOR TETAP USULKAN DIVIDEN MINIMUM 50% DARI LABA

MESKI KINERJA TURUN, AMOR TETAP USULKAN DIVIDEN MINIMUM 50% DARI LABA

MESKI KINERJA TURUN, AMOR TETAP USULKAN DIVIDEN MINIMUM 50% DARI LABA

MESKI KINERJA TURUN, AMOR TETAP USULKAN DIVIDEN MINIMUM 50% DARI LABA

MESKI KINERJA TURUN, AMOR TETAP USULKAN DIVIDEN MINIMUM 50% DARI LABA
MESKI KINERJA TURUN, AMOR TETAP USULKAN DIVIDEN MINIMUM 50% DARI LABA
MESKI KINERJA TURUN, AMOR TETAP USULKAN DIVIDEN MINIMUM 50% DARI LABA
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

MESKI KINERJA TURUN, AMOR TETAP USULKAN DIVIDEN MINIMUM 50% DARI LABA

IQPlus, (11/9) - PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR) mengaku, Pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap perusahaan. Buktinya, AMOR membukukan Laba bersih Rp79,6 miliar per Juni 2020, atau turun 8 persen dibanding dari periode satu tahun sebelumnya yang berakhir pada Juni 2019.

Pada 30 Juni 2020, AMOR mencatatkan total dana kelolaan bersih ke posisi Rp2,8 triliun, atau mengalami penurunan 17,8 persen dari sebesar Rp4,9 triliun di posisi akhir Juni 2019. Alhasil, Pendapatan bersih sepanjang periode satu tahun mengalami penurunan sebesar 7,8 persen dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya.

"Kinerja AMOR mengalami tekanan yang disebabkan oleh wabah Covid-19 yang terjadi sejak awal 2020. Namun demikian, struktur usaha perusahaan terbukti mampu bertahan dan berhasil mengatasi tantangan-tantangan operasional yang disebabkan oleh situasi tersebut di semester kedua tahun buku dan tetap membukukan marjin operasional yang sehat. Di masa seperti ini, prioritas perusahaan dalam jangka panjang yakni pada sumber daya manusia, manajemen risiko dan disiplin biaya menjadi dukungan pada kinerja operasional perusahaan."kata Chief Executive Officer AMOR, Ronaldus Gandahusada dalam keterangannya, Jumat (11/9).

Meski demikian, Ronaldus Gandahusada mengaku, perusahaan berencana untuk membayarkan 100% dari laba bersih, dan konsisten dengan kebijakan untuk membayarkan minimum 50% dari laba bersih Perseroan setiap tahunnya. "Kami akan mengusulkan dividen final sebesar Rp50.9 milyar atau Rp45,8 per saham,"tegasnya.

Ia menambahkan, Perusahaan berada di posisi yang tepat untuk mengelola potensi pemulihan di pasar modal dalam jangka menengah dan untuk mendapat keuntungan pertumbuhan dalam jangka panjang. Perusahaan memandang adanya potensi pemulihan ekonomi Indonesia dari efek pandemi dengan pertumbuhan PDB dan inflasi yang lebih baik dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya. Kemudian, sentimen positif juga dateng dari peraturan Omnibus yang berpotensi memperkuat ketahanan mata uang Indonesia Rupiah dan kepemimpinan yang kredibel dari sisi kebijakan moneter dan fiskal

"Kami akan terus melakukan perbaikan literasi keuangan yang meningkatkan permintaan untuk jasa manajemen investasi yang terpercaya. Perseroan juga terus fokus untuk melanjutkan kinerja yang baik pada Reksadana terhadap nasabah, mendiversifikasi tema produk investasi dan memperkuat kemampuan infrastruktur distribusi,"ungkapnya.

Sebagai bagian dari Ashmore Group, kata Ronaldus Gandahusada, manajemen memiliki pandangan positif terhadap perkembangan jangka panjang negara berkembang yang saat ini memiliki valuasi yang lebih menarik dibandingkan dengan negara maju. Ditambah lagi adanya potensi aliran modal yang positif ke Negara-negara berkembang dikarenakan rendahnya posisi investor asing pada aset-aset pasar modal Indonesia.

"Indonesia secara khusus mendapat keuntungan dengan adanya kepimimpinan yang kredibel dari sisi kebijakan moneter dan fiscal yang mampu mengantarkan adanya perbaikan pertumbuhan." pungkasnya. (end/as)