METLAND MULAI OPERASIKAN 19 UNIT VILA DI VENYA VILLA UBUD

METLAND MULAI OPERASIKAN 19 UNIT VILA DI VENYA VILLA UBUD

METLAND MULAI OPERASIKAN 19 UNIT VILA DI VENYA VILLA UBUD

METLAND MULAI OPERASIKAN 19 UNIT VILA DI VENYA VILLA UBUD

METLAND MULAI OPERASIKAN 19 UNIT VILA DI VENYA VILLA UBUD
METLAND MULAI OPERASIKAN 19 UNIT VILA DI VENYA VILLA UBUD
METLAND MULAI OPERASIKAN 19 UNIT VILA DI VENYA VILLA UBUD
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

METLAND MULAI OPERASIKAN 19 UNIT VILA DI VENYA VILLA UBUD

IQPlus, (30/9) - PT Metropolitan Land Tbk (Metland) mulai mengoperasikan Venya Villa Ubud tahap pertama sebanyak 19 unit dari total pembangunan 54 unit dengan luas 60-140 meter persegi setelah terhenti akibat pandemi COVID-19 pada 2020.

Venya Villa Ubud menyasar pasar asing untuk berinvestasi dengan proyeksi return of investment (ROI) sebesar 8-12 persen per tahun dengan jaminan 8 persen di tahun pertama dan kedua. Pengembalian investasi terus berlanjut selama operasional hotel berjalan dan diproyeksikan hasil sewa per tahun akan tetap stabil pasca selesai garansi dua tahun pertama yang diharapkan naik di tahun-tahun selanjutnya seiring laju inflasi maupun demand-supply di pasar penginapan mewah Bali, khususnya Ubud.

"Kita punya guarantee return on investment-nya itu di 8-10 persen, kemudian habis itu floating," ujar Direktur PT Metland Tbk Wahyu Sulistio di Bali, yang dikutip Minggu.

Metland Venya Ubud mengoperasikan Vennya Villa Ubud sebagai produk investasi dengan kepemilikan long leased 25 tahun dengan pembagian pendapatan sebesar 40 persen untuk investor dan 60 persen bagi Metland.

Mulai Oktober 2024, Metland menargetkan penjualan vila pada tahap pertama sebesar Rp40 miliar dengan harga dari Rp4 miliar per unit. Selain menjadi produk investasi, vila juga disewa dengan harga Rp2,5 juta-Rp5 juta per malam.

Dengan total pembangunan 54 unit vila, Venya Villa Ubud memiliki 6 tipe yang dilengkapi dengan private pool.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali periode Januari-Juli 2024 mencapai 3,55 juta, meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni sebesar 2,89 juta wisman.

Catatan dari investasi asing di Bali juga mengalami pertumbuhan signifikan dengan penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp2,66 triliun pada kuartal I 2023.

Kunjungan wisman dan aliran investasi yang bertumbuh disebut membuka prospek sektor pariwisata maupun bisnis penginapan mewah di Bali kian cerah, serta membuka peluang baru pengembangan ekonomi di Pulau Dewata.

"Data kunjungan wisatawan mancanegara itu naik 22 persen kurang lebih tahun ini dibanding tahun lalu. Kalau negara-negara lain memang sekarang adalah over tourism di Jepang, Turki, kemudian di beberapa negara Eropa, itu juga kita rasakan di Bali walaupun belum dalam situasi mengkhawatirkan. Ini opportunity-nya sangat besar dan dan kita tidak tahu berapa lama ini akan bertahan dengan kondisi seperti ini, tapi ini good news buat kita setelah pandemi," ucapnya. (end/ant)