PACU EKSPOR, SIDO MUNCUL KIRIM TOLAK ANGIN KE ARAB SAUDI

PACU EKSPOR, SIDO MUNCUL KIRIM TOLAK ANGIN KE ARAB SAUDI

PACU EKSPOR, SIDO MUNCUL KIRIM TOLAK ANGIN KE ARAB SAUDI

PACU EKSPOR, SIDO MUNCUL KIRIM TOLAK ANGIN KE ARAB SAUDI

PACU EKSPOR, SIDO MUNCUL KIRIM TOLAK ANGIN KE ARAB SAUDI
PACU EKSPOR, SIDO MUNCUL KIRIM TOLAK ANGIN KE ARAB SAUDI
PACU EKSPOR, SIDO MUNCUL KIRIM TOLAK ANGIN KE ARAB SAUDI
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

PACU EKSPOR, SIDO MUNCUL KIRIM TOLAK ANGIN KE ARAB SAUDI

IQPlus, (13/08) - Manajemen PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menyampaikan bahwa, ekspor perdana produknya yakni Tolak Angin ke Arab Saudi menjadi bukti bahwa obat herbal asli Indonesia dapat diterima oleh negara lain. Demikian disampaikan Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat.

Irwan menuturkan, Tolak Angin telah melakukan Uji Khasiat atau Uji Manfaat pada tahun 2007, oleh Lembaga Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang dibawah pimpinan Prof. dr. Edi Dharmana, M.Sc. Ph.D.Sp. Dan hasilnya, minum Tolak Angin dua sachet dalam sehari terbukti meningkatkan sel-T secara umum yang merupakan indikator daya tahan tubuh, baik orang yang sehat maupun orang sakit.

Ia menekankan, Tolak Angin memang bisa meningkatkan sel T tapi tidak spesifik untuk menangkal virus tertentu. Kasus COVID-19 misalnya, hanya bisa diatasi dengan vaksin. Begitu pun dengan virus-virus yang lain. Namun, Tolak Angin bisa diminum untuk menjaga agar daya tahan tubuh tetap kuat. Seperti diberitakan, Universitas Oxford dengan AstraZeneca (perusahaan farmasi) melakukan penelitian vaksin virus corona bahwa antibodi dan Sel-T disebut dapat menekan hingga menetralkan virus yang terdeteksi (Covid-19).

"(Tolak Angin) lain dengan vaksin. Kalau vaksin yang Oxford itu kan katanya meningkatkan antibodi, limfosit T, protektif terhadap virus. Kalau obat stimulan seperti Tolak Angin (meningkatkan daya tahan tubuh) secara umum. Tidak spesifik terhadap COVID-19," tegasnya.

Selain itu, Tolak Angin juga telah melakukan Uji Toksisitas bekerjasama dengan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang dipimpin oleh Apt Ipang Djunarko, M.Sc. Hasilnya Tolak Angin terbukti aman dikonsumsi selama 232 bulan selama sesuai dengan dosis yang ditentukan. "Keberhasilan Sido Muncul dalam mengekspor Tolak Angin tidak terlepas dari kepatuhan perusahaan dalam mentaati peraturan pemerintah dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)."ungkapnya.

Diketahui belum lama SIDO telah mengekspor produk unggulannya yakni Tolak Angin Cair ke Arab Saudi. "Saya berterima kasih kepada Badan POM yang sudah membantu dan memfasilitasi ekspor perdana ini hingga bisa terlaksana. Setelah ini, Sido Muncul berencana untuk melakukan ekspansi ke negara-negara lain,"ucapnya.

Nantinya, Tolak Angin akan didistribusikan secara merata di seluruh mainstream market yang ada di Arab Saudi agar masyarakat mudah mendapatkan Tolak Angin. Pasalnya, Sido Muncul memberangkatkan satu kontainer berukuran 20 ft produk Tolak Angin untuk dikirim ke Arab Saudi.

Sebagai informasi tambahan saja, SIDO berhasil mencatat pertumbuhan kinerja di tengah ketidakpastian ekonomi global lantaran Pandemi Covid-19. Di semester I 2020, Sido Muncul berhasil mencetak laba sebesar Rp413,79 miliar atau tumbuh sekitar 10,6% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan laba salah satunya di dorong oleh mneingkatnya penjualan pada semester I tahn ini menjadi Rp1,46 triliun. (end/as)