PANDEMI "TENDANG" KEBAWAH KINERJA BOLA

PANDEMI "TENDANG" KEBAWAH KINERJA BOLA

PANDEMI "TENDANG" KEBAWAH KINERJA BOLA

PANDEMI "TENDANG" KEBAWAH KINERJA BOLA

PANDEMI "TENDANG" KEBAWAH KINERJA BOLA
PANDEMI "TENDANG" KEBAWAH KINERJA BOLA
PANDEMI "TENDANG" KEBAWAH KINERJA BOLA
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

PANDEMI "TENDANG" KEBAWAH KINERJA BOLA

IQPlus, (3/9) - Manajemen PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) menyampaikan bahwa Pandemi Global sangat menendang bisninya pada tahun ini. Pasalnya, beberapa pembangunan dan kegiatan Perseroan terhambat dikarenakan adanya Pandemi Covid-19.

Manajemen BOLA mengaku, memang pendapatan Perseroan di Q1 2020 selama masa pandemi lebih tinggi dibandingkan Q1 tahun 2019, karena sampai dengan awal Maret 2020 masih berlangsung pertandingan Liga I dan AFC. "Akan tetapi, proyeksi penerimaan di tahun 2020 akan menurun sebesar 60%."terang Manajemen BOLA, dalam keterbukaan informasinya, Kamis (3/9).

Masih di 2019, Live streaming tumbuh paling tinggi dikarenakan adanya kontrak penayangan Liga 1 dan Liga 2 dengan PT Liga Indonesia Baru. Untuk tahun 2020, penerimaan ini akan berkurang sehubungan dengan adanya penundaan Liga 1 dan Liga 2 tahun 2020.

"Karena bisnis andalan kami itu dari pendapatan sponsor Bali United dan juga pendapatan dari anak perusahaan PT Kreasi Karya Bangsa, yang memberi servis produksi video, digital marketing dan sekarang, virtual event."jelas Manajemen BOLA.

Perseroan selalu berusaha untuk menjaga kinerja perusahaan. Perusahaan juga melakukan efisiensi di segala bidang. Bisnis yang menjadi fokus Perseroan adalah meningkatkan penjualan store secara online dengan menggunakan beberapa marketplace dan online store. Perseroan juga menambah kegiatan-kegiatan online untuk memberikan benefit tambahan kepada sponsor melalui kegiatan online yang diberitakan melalui media social dan web Perseroan seperti Liga PES online, Tiktok, dan livestreaming dengan zoom.

Akibat dari banyaknya penundaan kegiatan, Per Juni 2020, Bali United baru menggunakan Rp 41,45 miliar atau sekitar 11% dari hasil bersih Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 377,77 miliar. (end/as)