PEFINDO BERIKAN PERINGKAT "idA-" OBLIGASI BERKELANJUTAN III ADHI KARYA

PEFINDO BERIKAN PERINGKAT "idA-" OBLIGASI BERKELANJUTAN III ADHI KARYA

PEFINDO BERIKAN PERINGKAT "idA-" OBLIGASI BERKELANJUTAN III ADHI KARYA

PEFINDO BERIKAN PERINGKAT "idA-" OBLIGASI BERKELANJUTAN III ADHI KARYA

PEFINDO BERIKAN PERINGKAT "idA-" OBLIGASI BERKELANJUTAN III ADHI KARYA
PEFINDO BERIKAN PERINGKAT "idA-" OBLIGASI BERKELANJUTAN III ADHI KARYA
PEFINDO BERIKAN PERINGKAT "idA-" OBLIGASI BERKELANJUTAN III ADHI KARYA
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

PEFINDO BERIKAN PERINGKAT "idA-" OBLIGASI BERKELANJUTAN III ADHI KARYA

IQPlus, (24/11) - PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) telah memberikan peringkat "idA-" untuk obligasi berkelanjutan III tahun 2020 milik PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dengan nilai maksimum sebesar Rp 2 triliun. Penggunaan dana dari instrument tersebut digunakan untuk refinancing pinjaman (50%) dan belanja investasi (50%). PEFINDO juga menegaskan peringkat perusahaan "idA-" untuk ADHI.

Prospek untuk peringkat perusahaan dipertahankan pada "negatif" untuk mengantisipasi penurunan pada profil keuangan ADHI karena utang yang lebih tinggi untuk membiayai investasi dalam proyek-proyek infrastruktur serta peningkatan dana awal untuk modal kerja karena tren pergeseran dari proyek proyek pemerintah dan BUMN yang menggunakan pembayaran proyek skema turnkey dan penundaan pembayaran dari proyek konstruksi.

Menurut Analis PEFINDO, Aryo Perbongso dan Yogie Surya Perdana menuturkan bahwa, keterlambatan pembayaran proyek disebabkan oleh wabah virus corona (COVID-19) yang mengakibatkan keterlambatan pekerjaan konstruksi dan proses administrasi untuk pembayaran progress proyek akibat kebijakan physical distancing untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.

"Sehingga, hal tersebut juga mempengaruhi pendapatan ADHI dan target penjualan properti, sehingga melemahkan kinerja kredit secara keseluruhan."katanta.

Obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi. Tanda kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan.

"Peringkat perusahaan mencerminkan kehadiran ADHI yang kuat di pasar konstruksi domestik, keuntungan sebagai perusahaan konstruksi milik negara, margin yang meningkat karena diversifikasi bisnis dan proyek turnkey. Peringkat tersebut dibatasi oleh leverage keuangan yang agresif dan perlindungan arus kas yang lemah, risiko terkait dengan bisnis baru, dan sektor bisnis yang relatif tidak stabil."ujarnya.

Peringkat dapat diturunkan jika ADHI berutang lebih banyak daripada yang diproyeksikan, karena adanya penundaan dalam pembayaran proyek, sehingga menyebabkan leverage keuangan ADHI menjadi lebih agresif dan rasio cakupan bunga melemah, yang tercermin dari rasio debt to EBITDA yang meningkat secara substantial secara berkelanjutan.

"Prospek dapat direvisi menjadi stabil jika ADHI meningkatkan profil keuangannya ke tingkat yang sesuai dengan peringkat idA- secara berkelanjutan."pungkasnya.(end)