PEFINDO TEGASKAN PERINGKAT "idAAA" PT BANK NEGARA INDONESIA

PEFINDO TEGASKAN PERINGKAT "idAAA" PT BANK NEGARA INDONESIA

PEFINDO TEGASKAN PERINGKAT "idAAA" PT BANK NEGARA INDONESIA

PEFINDO TEGASKAN PERINGKAT "idAAA" PT BANK NEGARA INDONESIA

PEFINDO TEGASKAN PERINGKAT "idAAA" PT BANK NEGARA INDONESIA
PEFINDO TEGASKAN PERINGKAT "idAAA" PT BANK NEGARA INDONESIA
PEFINDO TEGASKAN PERINGKAT "idAAA" PT BANK NEGARA INDONESIA
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

PEFINDO TEGASKAN PERINGKAT "idAAA" PT BANK NEGARA INDONESIA

IQPlus, (8/7) - PEFINDO menegaskan peringkat "idAAA" atas PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan Obligasi Berkelanjutan I tahap 1 tahun 2017.

PEFINDO juga menetapkan peringkat "idAA" atas MTN Subordinasi I/2018. Peringkat MTN Subordinasi berada dua tingkat lebih rendah dari peringkat Perusahaan, yang mencerminkan potensi terjadinya write-down atas efek tersebut jika Bank berada pada kondisi non-viable, sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 11/POJK.03/2016. Outlook dari peringkat Perusahaan adalah "stabil".

Obligor berperingkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh PEFINDO. Kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya, relatif terhadap obligor Indonesia lainnya, adalah superior.

Peringkat tersebut mencerminkan tingkat kepentingan yang sangat besar (critical importance) bagi pemegang saham pengendali (Pemerintah Republik Indonesia), posisi usaha BNI yang sangat kuat, profil profitabilitas yang sangat baik didukung oleh komposisi pendanaan yang menguntungkan, serta profil likuiditas yang kuat. Namun peringkat tersebut sebagian dibatasi oleh profil kualitas aset yang moderat.

Peringkat dapat diturunkan jika terjadi penurunan yang substansial dari segi dukungan dari pemegang saham pengendali, yang dapat diindikasikan dari penurunan porsi kepemilikan secara signifikan atau pemburukan kinerja usaha BNI.

Kami berpandangan bahwa pandemi COVID-19 telah meningkatkan profil risiko industri perbankan secara keseluruhan dengan menyebabkan penurunan bisnis yang substansial di hampir semua sektor, yang mengakibatkan permintaan pinjaman dan layanan perbankan lainnya lebih rendah. Selain itu, perlambatan bisnis akan melemahkan kemampuan pembayaran debitur, dan penurunan kualitas aset selanjutnya akan memberikan tekanan tambahan pada indikator profitabilitas dan likuiditas bank.

Kami menilai dampak dari pandemi ini terhadap profil kredit BNI secara keseluruhan juga masih dapat dikelola, dengan profil likuiditas yang kuat didukung oleh porsi dana murah yang besar, sementara deposito bernilai besar didominasi oleh nasabah terafiliasi seperti institusi pemerintah dan badan usaha milik negara lainnya dan mengurangi risiko penarikan dana yang masif dan di luar perkiraan. BNI menyediakan jasa perbankan yang komprehensif, termasuk perbankan korporasi, komersial, konsumer, internasional, dan treasury.

BNI juga menyediakan jasa keuangan lainnya melalui anak-anak perusahaannya di jasa perbankan syariah, pembiayaan, asuransi, dan sekuritas. Pemegang saham BNI terdiri dari Pemerintah Republik Indonesia (60%) dan masyarakat (40%).(end)