PEGANG 22% SAHAM BANK JAGO, GOJEK SIAP PERCEPAT INKLUSI KEUANGAN DI INDONESIA

PEGANG 22% SAHAM BANK JAGO, GOJEK SIAP PERCEPAT INKLUSI KEUANGAN DI INDONESIA

PEGANG 22% SAHAM BANK JAGO, GOJEK SIAP PERCEPAT INKLUSI KEUANGAN DI INDONESIA

PEGANG 22% SAHAM BANK JAGO, GOJEK SIAP PERCEPAT INKLUSI KEUANGAN DI INDONESIA

PEGANG 22% SAHAM BANK JAGO, GOJEK SIAP PERCEPAT INKLUSI KEUANGAN DI INDONESIA
PEGANG 22% SAHAM BANK JAGO, GOJEK SIAP PERCEPAT INKLUSI KEUANGAN DI INDONESIA
PEGANG 22% SAHAM BANK JAGO, GOJEK SIAP PERCEPAT INKLUSI KEUANGAN DI INDONESIA
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

PEGANG 22% SAHAM BANK JAGO, GOJEK SIAP PERCEPAT INKLUSI KEUANGAN DI INDONESIA

IQPlus, (18/12) - Gojek, aplikasi layanan on-demand dan penyedia layanan pembayaran terdepan di Asia Tenggara, berinvestasi di PT Bank Jago Tbk yang merupakan bank berbasis teknologi di Indonesia. Aksi korporasi ini merupakan bagian dari rencana investasi jangka panjang dan kemitraan strategis untuk mendorong percepatan inklusi keuangan di Indonesia.

Kemitraan ini menandai kolaborasi antara dua perusahaan teknologi karya anak bangsa, Gojek, pionir .super app. di Asia Tenggara yang telah menciptakan dampak positif berskala besar di Indonesia, dan Bank Jago, bank berbasis teknologi dengan layanan perbankan digital bagi UMKM dan berbagai lapisan masyarakat Indonesia. Kolaborasi ini juga menambah deretan kerjasama yang telah dilakukan Gojek dan GoPay dengan berbagai lembaga keuangan untuk menyediakan layanan keuangan kepada ekosistem Gojek sejak tahun 2017.

Tujuan utama dari kolaborasi strategis ini adalah menyediakan layanan perbankan digital melalui platform Gojek, sehingga jutaan pelanggan Gojek dapat membuka rekening Bank Jago dan mengelola keuangan lebih mudah lewat aplikasi Gojek. Kolaborasi ini juga membuka potensi kerjasama dengan berbagai institusi keuangan dan perbankan lain untuk mendukung mereka menjangkau lebih banyak konsumen.

Pangsa perbankan digital di Indonesia sangat luas. Indonesia merupakan negara keempat terbesar di dunia dengan populasi masyarakat yang belum memiliki rekening bank (unbanked population). Lima puluh dua persen penduduk dewasa - atau sekitar 95 juta - tidak memiliki rekening bank dan lebih dari 47 juta penduduk dewasa tidak memiliki akses memadai pada kredit, investasi dan asuransi . Sementara di lain pihak, penetrasi smartphone di Indonesia mencapai hingga 70%-80%; hal ini menandakan masyarakat Indonesia secara infrastruktur siap untuk perbankan digital.

Investasi yang dilakukan melalui bisnis layanan keuangan dan pembayaran digital ini, menjadikan Gojek sebagai pemegang 22% saham Bank Jago. Terlaksananya transaksi ini tidak mengubah pengendalian saham di Bank Jago. PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) dan Wealth Track Technology (WTT) tetap sebagai pemegang saham pengendali dengan total kepemilikan saham 51%.

Andre Soelistyo, Co-CEO Gojek, mengatakan, Investasi di Bank Jago merupakan bagian dari strategi bisnis jangka panjang yang akan memperkuat pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis Gojek ke depannya. Kemitraan dengan Bank Jago adalah sebuah pencapaian baru bagi Gojek dalam menyediakan berbagai solusi dari masalah sehari-hari melalui teknologi. Bank berbasis teknologi seperti Bank Jago akan memperkuat ekosistem Gojek sekaligus akan membuka akses yang lebih luas kepada layanan perbankan digital bagi masyarakat Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi kedua perusahaan untuk mendorong percepatan inklusi keuangan di Indonesia.

"Kolaborasi ini akan menjadi awal dari cara baru dalam menawarkan layanan keuangan kepada para pengguna Gojek. Melalui kolaborasi ini, kami juga dapat mengembangkan model agar bisa bermitra dengan berbagai institusi perbankan lainnya. Kami ingin terus meningkatkan kerjasama seperti ini, agar aplikasi Gojek dapat semakin menjadi andalan masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan finansial mereka" katanya.

Kharim Siregar, Direktur Utama Bank Jago, mengatakan, "Kami bangga dan sangat menanti untuk bekerjasama dengan Gojek yang memiliki jutaan konsumen dan mitra usaha di seluruh Indonesia. Kami akan saling melengkapi karena Bank Jago memiliki pengalaman dan keahlian dalam memahami kebutuhan finansial masyarakat Indonesia."

"Kolaborasi strategis antara Bank berbasis teknologi seperti Jago dan super-app seperti Gojek merupakan yang pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Kolaborasi mendalam ini akan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dan bisa terus menjadikan Indonesia tuan rumah di negeri sendiri. Sebagai bank berbasis teknologi yang dirancang khusus dengan sistem API terbuka, kami juga akan bekerja sama dengan pemain-pemain ekosistem digital lain untuk memperluas akses keuangan sekaligus mewujudkan aspirasi kami yaitu, meningkatkan kesempatan tumbuh berjuta insan melalui solusi finansial digital yang berfokus pada kehidupan."

Bank Jago didirikan pada 1992 dengan nama PT Bank Artos Indonesia (Bank Artos). Pada 2020, Bank Artos melakukan perubahan nama menjadi PT Bank Jago Tbk sebagai bagian dari transformasi perusahaan untuk menjadi bank berbasis teknologi (digital bank). Hal ini sejalan dengan aspirasi perusahaan untuk meningkatkan kesempatan tumbuh masyarakat melalui layanan keuangan dengan mengoptimalkan teknologi. (end/as)