PINAGO UTAMA KLAIM SAHAMNYA ALAMI KELEBIHAN PERMINTAAN CAPAI DUA KALI

PINAGO UTAMA KLAIM SAHAMNYA ALAMI KELEBIHAN PERMINTAAN CAPAI DUA KALI

PINAGO UTAMA KLAIM SAHAMNYA ALAMI KELEBIHAN PERMINTAAN CAPAI DUA KALI

PINAGO UTAMA KLAIM SAHAMNYA ALAMI KELEBIHAN PERMINTAAN CAPAI DUA KALI

PINAGO UTAMA KLAIM SAHAMNYA ALAMI KELEBIHAN PERMINTAAN CAPAI DUA KALI
PINAGO UTAMA KLAIM SAHAMNYA ALAMI KELEBIHAN PERMINTAAN CAPAI DUA KALI
PINAGO UTAMA KLAIM SAHAMNYA ALAMI KELEBIHAN PERMINTAAN CAPAI DUA KALI
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

PINAGO UTAMA KLAIM SAHAMNYA ALAMI KELEBIHAN PERMINTAAN CAPAI DUA KALI

IQPlus, (31/8) - PT. Pinago Utama Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang industri perkebunan kelapa sawit dan karet beserta industri penunjang lainnya yang berlokasi di Sumatera Selatan, telah sukses melaksanakan Initial Public Offering (IPO) dan mulai mencatatkan saham "PNGO" di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Agustus 2020.

Pada masa Penawaran Umum yang dilaksanakan tanggal 18, 19 dan 24 Agustus 2020 Perseroan menawarkan sebanyak 156.250.000 saham baru atau 20% dari modal disetor Perseroan setelah Penawaran Umum, dengan Harga Penawaran Rp250 per saham, sehingga total dana yang diperoleh Perseroan dari IPO adalah sebesar Rp39.062.500.000. Pada masa Penawaran Umum tersebut pemesanan saham PNGO mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) mencapai 2x (dua kali) dari total saham yang ditawarkan dimana masa penjatahan telah dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2020. Dalam IPO ini Perseroan telah menunjuk PT. Panin Sekuritas Tbk selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

Bersamaan dengan pencatatan saham baru, Peseroan atas nama pemegang saham pendiri juga mencatatkan 625.000.000 saham pendiri, sehingga jumlah saham yang dicatatkan di BEI sebanyak 781.250.000 saham atau 100,00% dari modal disetor Perseroan setelah Penawaran Umum.

Bambang Palgoenadi, Direktur Utama Perseroan menjelaskan bahwa tujuan IPO ini sebagai bentuk komunikasi positif kepada publik sebagai komitmen Perseroan untuk pembangunan Indonesia melalui industri perkebunan kelapa sawit dan karet yang berkelanjutan (sustainable development), khususnya di provinsi Sumatera Selatan.

"Dengan adanya dana hasil IPO ini juga akan memperkuat struktur permodalan Perseroan untuk merealisasikan rencana strategis ke depannya guna meningkatkan kinerja Perseroan,"lanjut Beliau.

Adapun dana hasil IPO nantinya akan dipergunakan Perseroan untuk modal kerja Perseroan, seperti pembelian pupuk, pembelian Tandan Buah Segar (TBS) Sawit dan pembelian Bahan Olahan Karet (Bokar) yang berasal dari masyarakat serta pembayaran kontraktor untuk biaya sewa alat berat dan kontruksi.

Lebih lanjut Beliau menjelaskan bahwa meskipun Perseroan berskala kecil dari sisi luasan lahan dibandingkan dengan perusahaan sejenis yang sudah go-public, namun Perseroan optimis untuk tetap bersaing dengan keunggulan kompetitif yang dimiliki seperti manajemen yang berpengalaman dalam pengelolaan kebun, penggunaan bibit unggulan, bisnis Perseroan yang terintegrasi dan ramah lingkungan, lokasi kebun dan pabrik pengolahan yang berdekatan, penerapan tehnologi mekanisasi untuk efisiensi dan peningkatan produktivitas kerja serta hubungan yang baik dengan stakeholders.

Sebagai informasi saja,

Perseroan didirikan pada tahun 1979 dan bergerak dalam bidang industri perkebunan kelapa sawit dan karet beserta industri penunjangnya. Dalam bidang industri perkebunan kelapa sawit dan karet, Perseroan mengelola 17.656 hektar yang terdiri atas perkebunan kelapa sawit seluas 13.969 hektar dan perkebunan karet seluas 3.960 hektar. Sekitar 81% perkebunan kelapa sawit dan 77% perkebunan karet merupakan area tanaman menghasilkan. Perseroan membukukan produksi Tandan Buah Segar (TBS) sebesar 158.587 tons dari kebun inti dan kebun plasma atau meningkat sebesar 20% rata-rata tahunan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Untuk hasil karet kering berupa lateks dan lump adalah sebesar 3.658 tons, menurun sebesar 10% rata-rata tahunan sebagai dampak replanting dan fenomena fussicoccum (penyakit gugur daun) yang melanda hampir seluruh perkebunan karet di Indonesia.

Selain perkebunan kelapa sawit dan karet, Perseroan juga mengelola industri pengolahan kelapa sawit dan karet, yaitu pabrik Crude Palm Oil (CPO) dengan kapasitas olah 120 tons TBS per jam, pabrik Crumb Rubber (CRF) dengan kapasitas 6.000 ton per bulan, pabrik Ribbed Smoke Sheet (RSS) dengan kapasitas 600 ton per bulan. Produksi CPO dan Palm Kernel (PK) mencapai masing-masing sebesar 94.436 tons dan 21.656 tons di tahun 2019 dengan pertumbuhan rata-rata tahunan dalam tiga tahun terakhir sebesar 3% dan 5%. Produksi CRF dan RSS masing-masing sebesar 45.017 tons dan 2.471 tons di tahun 2019, turun 5% dan 11% pada periode 2017-2019.

Dengan komitmen zero waste dan ramah lingkungan, Perseroan juga mengelola limbah hasil olahan pabrik kelapa sawit dengan memproduksi pupuk granule bio organic dengan kapasitas produksi 35.000 ton per tahun dan mengoperasikan fasilitas bio-gas untuk menyediakan bahan baku energi pengganti solar. Seluruh lokasi perkebunan kelapa sawit dan karet serta industri pengolahan terletak di kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan. Produk olahan karet berupa Crumb Rubber dan Ribbed Smoke Sheet diekspor ke pasar luar negeri sedangkan produk CPO dan PK dipasarkan di dalam negeri.

"Dengan bersertifikasi ISPO dan ISO, Perseroan berkomitmen untuk menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan dan lestari serta terus meningkatkan mutu produk yang dihasilkan" demikian sebagaimana yang dijelaskan oleh Bapak Bambang Palgoenadi.

"Perseroan lebih fokus kepada strategi intensifikasi atas area perkebunan yang sudah dimiliki melalui strategi replanting dan pemanfaatkan teknologi mekanisasi untuk menaikkan produktivitas dan efisiensi biaya. Kendati demikian, Perseroan tidak menutup kemungkinan untuk terus ekspansi apabila terdapat target area yang layak untuk dikembangkan dengan prinsip kehati-hatian"ujarnya lebih lanjut.

Dari sisi laporan keuangan, Perseroan membukukan Pendapatan sebesar IDR 1.782 miliar, EBITDA sebesar IDR 194 miliar dan Laba Bersih senilai IDR 21 miliar di tahun 2019. Total Asset Perseroan sebesar IDR 1.462 miliar dengan total kewajiban dan ekuitas masing-masing sebesar IDR 1.013 miliar dan IDR 448 miliar per 31 Desember 2019. (end/as)