PINAGO UTAMA SIAP MELANTAI DI BURSA HARI INI

PINAGO UTAMA SIAP MELANTAI DI BURSA HARI INI

PINAGO UTAMA SIAP MELANTAI DI BURSA HARI INI

PINAGO UTAMA SIAP MELANTAI DI BURSA HARI INI

PINAGO UTAMA SIAP MELANTAI DI BURSA HARI INI
PINAGO UTAMA SIAP MELANTAI DI BURSA HARI INI
PINAGO UTAMA SIAP MELANTAI DI BURSA HARI INI
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

PINAGO UTAMA SIAP MELANTAI DI BURSA HARI INI

IQPlus, (31/8) - PT Pinago Utama Tbk hari ini akan menjadi pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten yang bergerak di sektor perkebunan ini akan melenggan di papan pencatatan dengan menggunakan kode "PNGO".

Dalam hajatannya di Pasar Modal,PT Pinago Utama Tbk dibantu oleh Panin Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi IPO Perusahaan.

Pasalnya perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1979 ini, berencana melepas sebanyak-banyaknya 156,25 juta saham baru ke publik dengan nilai nominal Rp 80 per saham. Jumlah saham ini sekitar 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum. Pinago menetapkan harga penawaran Rp 250 per saham, atau di rentang atas kisaran awal Rp 180-Rp 280 per saham.

Dengan harga tersebut, Pinago berharap akan menghimpun dana segar dari hasil IPO sebesar Rp 39,06 miliar. jika berjalan lancar, Perusahaan bakal menggunakan seluruh dana hasil IPO untuk modal kerja diantaranya untuk pembelian pupuk, pembelian Tandan Buah Segar (TBS) Sawit dan pembelian Bahan Olahan Karet (Bokar) yang berasal dari masyarakat.

Sebagai informasi saja, saat ini PT Pinago Utama Tbk mengelola perkebunan seluas 17.656 hektare, yang terdiri dari perkebunan kelapa sawit seluas 13.969 hektare dan karet seluas 3.960 hektare di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Untuk kelapa sawit, sekitar 81 persen dari areal kebun merupakan area tanaman menghasilkan. Perseroan memproduksi Tandan Buah Segar (TBS) sawit sebanyak 158.587 ton dari kebun inti dan kebun plasma atau meningkat 20 persen secara rata-rata tahunan (CAGR) selama tiga tahun terakhir.

Sementara itu, 77 persen dari areal kebun karet juga terisi tanaman yang menghasilkan dengan produksi lateks dan lump sebesar 3.658 ton atau turun 10 persen CAGR pada tahun lalu. Penurunan roduksi karet tersebut lebih karena dampak penyakit gugur daun fussicoccum yang melanda hampir seluruh perkebunan karet di Indonesia pada 2019.

Selain di perkebunan, Pinago Utama juga mengelola industri pengolahan kelapa sawit dan karet. Pabrik CPO milik perseroan memiliki kapasitas olah 120 ton TBS per jam dengan produksi CPO dan kernel pada tahun lalu masing-masing sebesar 94.436 ton dan 21.656 ton. Selanjutnya, pabrik Crumb Rubber (CRF) memiliki kapasitas 6.000 ton per bulan dan pabrik Ribbed Smoke Sheet (RSS) memiliki kapasitas 600 ton per bulan. Produksi dari pabrik CRF dan RSS tercatat masing-masing sebesar 45.017 ton dan 2.471 ton pada 2019.

Berdasarkan laporan keuangan per 2019, Pinago Utama membukukan penjualan senilai Rp1,78 triliun atau naik 5,32 persen dari tahun sebelumnya senilai Rp1,69 triliun. Adapun laba neto tahun berjalan mengalami penurunan 43,24 persen karena perubahan metode pembukuan menjadi Rp21 miliar pada 2019 dari tahun sebelumnya Rp37 miliar. Sedangkan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) tercatat naik 6,01 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp194 miliar pada 2019 dari sebelumnya Rp183 miliar. Dan margin EBITDA pada 2019 dan 2018 tercatat sebesar 10,9 persen. (end/as)