PP PROPERTI FOKUSKAN STRATEGI PENDANAAN, DENGAN BEBERAPA ANTISIPASI

PP PROPERTI FOKUSKAN STRATEGI PENDANAAN, DENGAN BEBERAPA ANTISIPASI

PP PROPERTI FOKUSKAN STRATEGI PENDANAAN, DENGAN BEBERAPA ANTISIPASI

PP PROPERTI FOKUSKAN STRATEGI PENDANAAN, DENGAN BEBERAPA ANTISIPASI

PP PROPERTI FOKUSKAN STRATEGI PENDANAAN, DENGAN BEBERAPA ANTISIPASI
PP PROPERTI FOKUSKAN STRATEGI PENDANAAN, DENGAN BEBERAPA ANTISIPASI
PP PROPERTI FOKUSKAN STRATEGI PENDANAAN, DENGAN BEBERAPA ANTISIPASI
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

PP PROPERTI FOKUSKAN STRATEGI PENDANAAN, DENGAN BEBERAPA ANTISIPASI

IQPlus, (31/03) - PT PP Properti Tbk (PPRO) merespon baik dukungan yang diberikan pemerintah untuk memulihkan perekonomian khususnya di sektor properti, mulai dari relaksasi uang muka (DP) 0% untuk KPR rumah hingga Pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 0%, yang berlaku hingga 31 Agustus 2021. Stimulus ini dapat membangkitkan kembali penjualan di sektor properti, mekanisme pemberian insentif PPN dengan besaran 100% ditanggung pemerintah untuk rumah tapak atau rumah susun dengan harga jual paling tinggi Rp2 miliar dan 50% ditanggung pemerintah untuk rumah tapak atau rumah susun dengan harga jual di atas Rp2 miliar sampai Rp5 miliar.

Direktur Keuangan PT PP Properti Tbk. Deni Budiman menjelaskan "Stimulus yang diberikan Pemerintah akan berpengaruh terhadap pendapatan PP Properti, karena kami memiliki beberapa unit yang telah ready untuk diserahterimakan yang menjadi syarat bebas PPN 100% dan diharapkan kondisi pandemi saat ini berangsurangsur pulih dengan adanya vaksinasi, sehingga respon pasar properti makin terlihat peningkatannya".

Fokus perseroan saat ini antara lain segera melakukan serah terima kepada konsumen untuk produk-produk yang siap huni, menyelesaikan beberapa proyek yang sedang berjalan diantaranya student residence yang masih sangat diminati para konsumen serta pengembangan rumah tapak yang tersebar di beberapa wilayah seperti di daerah Cibubur, Bandung dan Semarang, dengan sasaran segmen pasar menengah.

Seiring dengan pemulihan sektor properti, Perseroan memiliki beberapa strategi mulai dari program peningkatan penjualan hingga program pendanaan yang akan dilakukan pada tahun ini. Selain itu Perseroan juga masih memiliki fasilitas pendanaan yang berasal dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan II dan Medium Term Notes (MTN) sekitar Rp2,45 triliun.

"Adapun rencana Shareholder Loan yang berasal dari induk Perseroan PT PP hanya akan digunakan untuk backup mengantisipasi jika terjadi keterlambatan pada program pendanaan yang telah direncanakan oleh Perseroan," tutup Deni.(end)