RESMI LISTING DI BEI, IDEA OPTIMIS RAIH DANA SEGAR Rp 29,74 MILIAR

RESMI LISTING DI BEI, IDEA OPTIMIS RAIH DANA SEGAR Rp 29,74 MILIAR

RESMI LISTING DI BEI, IDEA OPTIMIS RAIH DANA SEGAR Rp 29,74 MILIAR

RESMI LISTING DI BEI, IDEA OPTIMIS RAIH DANA SEGAR Rp 29,74 MILIAR

RESMI LISTING DI BEI, IDEA OPTIMIS RAIH DANA SEGAR Rp 29,74 MILIAR
RESMI LISTING DI BEI, IDEA OPTIMIS RAIH DANA SEGAR Rp 29,74 MILIAR
RESMI LISTING DI BEI, IDEA OPTIMIS RAIH DANA SEGAR Rp 29,74 MILIAR
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

RESMI LISTING DI BEI, IDEA OPTIMIS RAIH DANA SEGAR Rp 29,74 MILIAR

IQPlus, (9/9) - PT Idea Indonesia Akademi Tbk hari ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terdaftarnya Perseroan di BEI dengan kode "IDEA", menambah optimisme jajaran direksi dan management Perseroan bahwa bisnis Jasa Pendidikan dan Pelatihan Vokasi bidang Tourism, Hospitality, Culinary, Pastry - Bakery, dan Creative Economy memiliki masa depan yang scalable dengan potensi pertumbuhan yang sangat besar.

Perwakilan penjamin pelaksana emisi dari PT Indo Capital Sekuritas, Herman menerangkan, "Perseroan mendapat izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada 31 Agustus 2021 dengan masa Penawaran Umum 2 . 7 September 2021. Saham PT Idea Indonesia Akademi Tbk mendapat respon pasar yang sangat luar biasa, saham IDEA mengalami oversubscribe sebanyak 62x dengan total dana yang masuk mencapai 1,2 triliun Rupiah memperebutkan jatah pooling 20

milyar Rupiah."

Selanjutnya Herman juga menjelaskan bahwa dari aksi korporasi itu, Perseroan akan mendapat dana segar sejumlah Rp 29,74 miliar. "Dari sisi penggunaan dana hasil IPO, sebagian besarnya digunakan untuk investasi capex dan ekspansi pengembangan bisnis. Ini sangat positif untuk menambah nilai untuk pemegang saham"jelas Herman.

Seperti diketahui, PT Idea Indonesia Akademi Tbk telah melaksanakan Penawaran Umum Perdana (IPO) dengan melepas sejumlah 212.478.500 lembar saham. Jumlah tersebut setara dengan 20% dari modal disetor dan ditempatkan Perseroan dengan harga Rp 140 per saham. Perseroan menunjuk PT Indo Capital Sekuritas selaku Lead Underwriter. Sebelum IPO pemegang saham mayoritas adalah PT Idea Asia Investama dengan kepemilikan 69,58%, Ahmad Sadat 30,4%, dan Eko Desriyanto 0,02%.

Direktur Utama PT Idea Indonesia Akademi Tbk, Eko Desriyanto menjelaskan, "IPO ini bertujuan untuk pengembangan usaha Perseroan, dengan fokus utama di pengembangan metode pembelajaran hybrid learning".

Masih menurut Eko, potensi pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi di Indonesia masih sangat terbuka luas. Terdapat 9 juta pengangguran dan 3,7 juta lulusan SMA/ SMK setiap tahun, mereka merupakan market potensial untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan vokasi agar menjadi professional handal atau menjadi wirausaha baru di bidang hospitality, culinary, pastry - bakery, dan creative economy. Penyerapan tenaga kerja di sektor pariwisata menurut data Kementrian Pariwisata adalah sekitar 13 juta pekerja dengan permintaan akan tenaga kerja berkualitas di sektor pariwisata sangat tinggi. Perseroan selalu kesulitan memenuhi permintaan dari industri meskipun tiap tahunnya Perseroan menghasilkan sekitar 500-750 alumni.

Platform pelatihan Hybrid Learning, merupakan kombinasi antara belajar online dengan belajar praktik langsung di Industri. Untuk melaksanakan Hybrid Learning ini, PT Idea Indonesia Akademi Tbk telah menjalin kerjasama dengan beberapa grup hotel besar, diantaranya Archipelago Internasional yang membawahi Aston Hotels Group.

"IDeA akan menjadi pioneer dalam membangun Hybrid Learning diantara pendidikan Vokasi yang ada di Indonesia,"tutur Eko.

Ia menyampaikan, Hybrid Learning ini tidak hanya menyasar pencari kerja atau calon wirausaha, namun juga professional yang ingin meningkatkan kapasitas diri dan profesionalismenya. "Dengan platform Hybrid Learning ini, program IDeA dapat diakses oleh seluruh masyarakat di pelosok Indonesia, bahkan manca negara," lanjut Eko.

Ia optimis dapat menjaring 10.000 peserta didik melalui Hybrid Learning yang mana pertumbuhannya akan signifikan dibandingkan dengan kegiatan pelatihan selama ini yang menjaring sekitar 1.000 peserta per tahun. Selain itu IDeA juga akan melakukan ekspansi penyelenggaraan pelatihan reguler secara offline dengan membuka beberapa cabang dalam waktu dekat. Ekspansi yang akan dilakukan oleh Perseroan adalah asset-light, yaitu tidak lagi berbasis pada kepemilikan asset tetap berupa bangunan hotel dan asrama. Perseroan akan bekerjasama dengan hotel-hotel di daerah tujuan ekspansi untuk dijadikan Teaching Factory sehingga ekspansi dapat dilakukan dengan cepat dan efisien. (end)