RESPONS PERMINTAAN OJK, AGRO KEMBALI KOREKSI TARGET PERTUMBUHAN KREDIT

RESPONS PERMINTAAN OJK, AGRO KEMBALI KOREKSI TARGET PERTUMBUHAN KREDIT

"Dahulu pada awalnya, target pertumbuhan kredit kami untuk tahun ini sebesar 20 persen, dikoreksi menjadi 12 persen dan lalu 9 persen. Tetapi, Otoritas meminta kami untuk mengevaluasi kembali," ujar Direktur Utama AGRO, Ebeneser Girsang saat pelaksanaan Public Expose Live 2020 di Jakarta, Rabu (26/8).

Dia mengatakan, OJK telah meminta kepada manajemen AGRO agar menetapkan target pertumbuhan kredit di 2020 pada angka yang lebih moderat. "Target kami di angka yang moderat, yaitu sekitar 2-3 persen (y-o-y). Kami diingatkan oleh Otoritas agar lebih moderat di tahun ini," ungkap Ebeneser.

Pada 2019, total penyaluran kredit AGRO bertumbuh 23,58 persen (y-o-y) menjadi Rp19,37 triliun, sedangkan dana pihak ketiga (DPK) meningkat 17,05 persen (y-o-y) menjadi Rp21,14 triliun. Sehingga, loan to deposit ratio (LDR) AGRO terjaga di level 91,59 persen. "Saat ini NPL (rasio kredit bermasalah) net kami masih terjaga di bawah 5 persen," ucap Ebeneser.

Lebih lanjut Ebeneser memaparkan, pada Semester II-2020 total aset AGRO meningkat 5,5 persen (y-o-y) menjadi Rp26,18 triliun (unaudited). "Pertumbuhan total aset tersebut terjadi karena adanya peningkatan penyaluran kredit yang dilakukan oleh perseroan," ujarnya.

Dia merincikan, porsi penyaluran kredit ke sektor agribisnis tercatat sebesar 56 persen dan sebesar 44 persen ke sektor nonagribisnis, sebagian besar kredit tersalurkan ke komoditas sawit.

Per 30 Juni 2020, total penyaluran kredit AGRO bertumbuh 9,17 persen (y-o-y) menjadi Rp19,19 triliun (unaudited). Sementara itu, DPK yang dihimpun AGRO meningkat 11,43 persen (y-o-y) menjadi Rp21,07 triliun. Maka, LDR AGRO per 30 Juni 2020 tercatat 91,1 persen, sedangkan NPL gross tercatat 8,33 persen dan NPL net sebesar 3,63 persen. (end/bd)