ROTI : PENDANAAN FAKTOR PENTING JAGA KELANGSUNGAN BISNIS DI TENGAH COVID-19

ROTI : PENDANAAN FAKTOR PENTING JAGA KELANGSUNGAN BISNIS DI TENGAH COVID-19

ROTI : PENDANAAN FAKTOR PENTING JAGA KELANGSUNGAN BISNIS DI TENGAH COVID-19

ROTI : PENDANAAN FAKTOR PENTING JAGA KELANGSUNGAN BISNIS DI TENGAH COVID-19

ROTI : PENDANAAN FAKTOR PENTING JAGA KELANGSUNGAN BISNIS DI TENGAH COVID-19
ROTI : PENDANAAN FAKTOR PENTING JAGA KELANGSUNGAN BISNIS DI TENGAH COVID-19
ROTI : PENDANAAN FAKTOR PENTING JAGA KELANGSUNGAN BISNIS DI TENGAH COVID-19
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

ROTI : PENDANAAN FAKTOR PENTING JAGA KELANGSUNGAN BISNIS DI TENGAH COVID-19

IQPlus, (24/06) - PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (Sari Roti) menyampaikan bahwa pendanaan menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga kelangsungan bisnis di tengah pandemi COVID-19.

"Hal pertama yang saya lakukan saat pandemi muncul dan penguncian pada Maret adalah mencari pendanaan. Meski kita punya likuiditas yang baik, kita ingin secure untuk mengamankan bahan baku lebih banyak," ujar President Director and CEO Sari Roti, Wendy Yap dapam diskusi daring bertema "Business Resilience and Recovery to COVID-19 for Sustainable Finance" di Jakarta, Selasa.

Kemudian, lanjut dia, memastikan pegawai agar tidak terpapar COVID-19. Dan berupaya untuk menambah jumlah produksi sekaligus memperbaiki sistem pemasaran.

"Sistem adalah yang penting dalam krisis. Saat kita punya sistem yg baik maka kita bisa melalui krisis. Selalu ada kesempatan di setiap krisis, kita punya chanel distribusi yg bagus, kita fokus pada online," paparnya.

Di tengah pandemi, lanjut dia, masyarakat membutuhkan pekerjaan dan perusahaan mengambil kesempatan itu dengan merekrut pegawai baru untuk membantu distribusi.

Di sisi lain, lanjut dia, perusahaan juga menambah jumlah produksi untuk memenuhi permintaan masyarakat di tengah pandemi.

"Kita tidak memberhentikan. Kita bahkan rekrut orang untuk memenuhi permintaan. Kita aktivasi pabrik tambahan untuk memenuhi produksi. Karena itu kita tambah orang untuk bekerja di produksi," katanya.

Dalam kesempatan itu, Wendy menyampaikan pihaknya optimistis perekonomian Indonesia akan kembali pulih, apalagi didukung kondisi perbankan nasional yang dalam keadaan kondusif.

"Tidak seperti krisis 1998, kita lebih baik. Sumber daya kita baik dan perbankan baik. Indonesia punya kesempatan besar membaik lebih cepat," ujarnya.

Menurut dia, produk domestik bruto (PDB) Indonesia masih relatif baik meski terjadi kontraksi. Perekonomian Indonesia tetap akan tumbuh salah satunya ditopang oleh sektor konsumsi.

"Daya beli memang akan turun tapi kita akan membaik lebih cepat, mungkin di 2021 kita akan lebih baik," ucapnya.(end)