RUGI APLN BERTAMBAH DITENGAH PERTUMBUHAN PENJUALAN PADA 2020

RUGI APLN BERTAMBAH DITENGAH PERTUMBUHAN PENJUALAN PADA 2020

RUGI APLN BERTAMBAH DITENGAH PERTUMBUHAN PENJUALAN PADA 2020

RUGI APLN BERTAMBAH DITENGAH PERTUMBUHAN PENJUALAN PADA 2020

RUGI APLN BERTAMBAH DITENGAH PERTUMBUHAN PENJUALAN PADA 2020
RUGI APLN BERTAMBAH DITENGAH PERTUMBUHAN PENJUALAN PADA 2020
RUGI APLN BERTAMBAH DITENGAH PERTUMBUHAN PENJUALAN PADA 2020
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

RUGI APLN BERTAMBAH DITENGAH PERTUMBUHAN PENJUALAN PADA 2020

IQPlus, (28/4) - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatat pertumbuhan penjualan pendapatan usaha sebesar Rp4,95 triliun pada akhir tahun 2020, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang sebesar Rp3,79 triliun.

Dalam laporan keuangan tercatat beban pokok penjualan dan beban langsung membengkak menjadi sebesar Rp2,75 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp1,83 triliun. Akan tetapi titak mempengaruhi laba bruto perusahaan untuk tetap tumbuh menjadi sebesar Rp2,21 triliun dari Rp1,96 triliun.

Di sepanjang tahun 2021, laba sebelum pajak meningkat menjadi sebesar Rp207,01 miliar, dari tahun sebelumnya sebesar Rp131,22 miliar. Meski beban pajak penghasilan-bersih bertambah menjadi sebesar rp26,86 miliar dari Rp10,41 miliar, namun tetap saja laba bersih tahun berjalan tumbuh menjadi sebesar Rp180,14 miliar dari Rp120,81 miliar.

Namun demikian pada tahun 2020, APLN mencatat beban pajak penghasilan sebesar Rp4,12 miliar, kemudian kerugian selisih kurs karena penjabaran keuangan dari kegiatan usaha luar negeri mencapai sebesr Rp596,36 juta.

Alhasil, APLN pada tahun 2020, mencatat jumlah rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp136,78 miliar atau membengkak dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp8,65 miliar. Sehingga, jumlah rugi komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga ikut meningkat menjadi sebesar Rp225,25 miliar dari Rp135,79 miliar.

Tentu saja hal itu, mempengaruhi rugi per saham dasar APLN menjadi senilai Rp6,17 pada 2020, dari rugi per saham dasar sebelumnya senilai Rp0,45. (end)