SAHAM PGUN ALAMI KELEBIHAN PERMINTAAN 1,23 KALI

SAHAM PGUN ALAMI KELEBIHAN PERMINTAAN 1,23 KALI

SAHAM PGUN ALAMI KELEBIHAN PERMINTAAN 1,23 KALI

SAHAM PGUN ALAMI KELEBIHAN PERMINTAAN 1,23 KALI

SAHAM PGUN ALAMI KELEBIHAN PERMINTAAN 1,23 KALI
SAHAM PGUN ALAMI KELEBIHAN PERMINTAAN 1,23 KALI
SAHAM PGUN ALAMI KELEBIHAN PERMINTAAN 1,23 KALI
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

SAHAM PGUN ALAMI KELEBIHAN PERMINTAAN 1,23 KALI

IQPlus, (07/07) - Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha Perkebunan dan Pengolahan Kelapa Sawit Terpadu, PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) hari ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam Initial Public Offering (IPO), PGUN berencana melepas 900.000.000 saham kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp115 per saham. Dengan demikian, PGUN diperkirakan bakal mengantongi dana segar dari hasil IPO sekitar Rp103,5 miliar.

Tamlikho, Direktur Keuangan dan Administrasi PT Pradiksi Gunatama Tbk mengatakan jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO yakni 900 juta saham merupakan 18% dari modal disetor dan ditempatkan Perseroan. "Pencatatan saham ini merupakan realisasi dari komitmen manajemen untuk Go Public melalui mekanisme perdagangan di BEI. Mulai saat ini PT Pradiksi Gunatama Tbk resmi menjadi perusahaan publik dan merupakan Emiten ke-32 yang mencatatkan sahamnya di BEI pada tahun 2020 ini," ujar Tamlikho.

Dana hasil IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan Perseroan untuk belanja modal seperti membuka lahan dan tanaman baru, pengembangan dermaga (jetty), pembangunan berupa pengerasan jalan serta untuk membangun fasilitas perumahan karyawan dan sisanya akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan. Dalam aksi korporasi ini, emiten yang berdiri sejak tahun 1995 menunjuk Penjamin Pelaksana Emisi Efek yakni PT Investindo Nusantara Sekuritas serta 2 perusahaan Penjamin Emisi Efek yakni PT Panin Sekuritas Tbk dan PT Panca Global Sekuritas.

Berdasarkan informasi dari PT Investindo Nusantara Sekuritas, yang bertindak selaku Manajer Penjatahan, pada Masa Penawaran Umum tercatat sebanyak 1.860 investor melakukan pemesanan saham PGUN. Dari total pemesanan saham yang masuk, sejumlah 211 juta lebih saham merupakan permintaan yang berasal dari pooling allotment yang mencerminkan kelebihan permintaan sebanyak 23,54x dari porsi pooling tersebut, atau secara keseluruhan terjadi oversubscribed sebesar 1,23x total IPO.

Berdasarkan data prospektus Perseroan, komposisi pemegang saham Perseroan setelah IPO, yakni PT Araya Agro Lestari (.AAL.) sebesar 41% dan PT Citra Agro Raya (.CAR.) sebesar 41% dan sisanya pemegang saham publik sebesar 18%.

Tamlikho menjelaskan bahwa fundamental Perseroan cukup baik. Hingga 31 Desember 2019, Perseroan membukukan Penjualan Bersih sebesar Rp229,25 miliar meningkat signifikan dibandingkan Penjualan Bersih pada tahun 2018 sebesar Rp84,51 miliar. Peningkatan tersebut seiring dengan selesainya Pabrik Minyak Kelapa Sawit (Pabrik MKS) milik Perseroan yang telah beroperasi sejak Agustus 2019.

Selanjutnya pembagian dividen setelah IPO kepada pemegang saham Perseroan direncanakan akan dibagikan mulai tahun 2023 berdasarkan laba bersih tahun buku 2022, dengan ketentuan laba bersih setelah pajak Rp50 miliar sampai dengan Rp100 miliar dividen yang dibagikan sebanyak-banyaknya sebesar 15% dan laba bersih setelah pajak di atas Rp100 miliar dividen yang dibagikan sebanyak-banyaknya sebesar 20%.

Pada tanggal 31 Desember 2019, Total Aset Perseroan sebesar Rp1.939,46 miliar dan total Liabilitas Perseroan tercatat sebesar Rp1.193,65 miliar. Total Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp745,81 miliar. (end/as)