SASAR INDONESIA TIMUR, PRATAMA WIDYA OPTIMIS LABA TUMBUH 20% TAHUN INI

SASAR INDONESIA TIMUR, PRATAMA WIDYA OPTIMIS LABA TUMBUH 20% TAHUN INI

SASAR INDONESIA TIMUR, PRATAMA WIDYA OPTIMIS LABA TUMBUH 20% TAHUN INI

SASAR INDONESIA TIMUR, PRATAMA WIDYA OPTIMIS LABA TUMBUH 20% TAHUN INI

SASAR INDONESIA TIMUR, PRATAMA WIDYA OPTIMIS LABA TUMBUH 20% TAHUN INI
SASAR INDONESIA TIMUR, PRATAMA WIDYA OPTIMIS LABA TUMBUH 20% TAHUN INI
SASAR INDONESIA TIMUR, PRATAMA WIDYA OPTIMIS LABA TUMBUH 20% TAHUN INI
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

SASAR INDONESIA TIMUR, PRATAMA WIDYA OPTIMIS LABA TUMBUH 20% TAHUN INI

IQPlus, (17/9) - PT Pratama Widya Tbk (PTPW) tahun ini menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp103,76 miliar. Demikian disampaikan, Corporate Secretary and Business Development Pratama Widya Tbk, Richard Antonio di Jakarta, Kamis (17/9).

Menurutnya, Perusahaan akan lebih bijak dalam menyalurkan dana capex tahun ini mnegingat banyaknya tantangan. Jika perusahaan lain mempunyai banyak alat berat, namun PTPW memilih untuk merampingkan diri. Pasalnya, semakin banyak alat berat, semakin tinggi beban depresiasi sehingga laba Perusahaan tergerus.

"Kami memaksimalkan penggunaan alat berat yang ada dan meningkatkan mutu pemeliharaan alat," tegasnya.

Menurutnya, Pratama Widya Tbk berhasil terus mempertahankan fundamental keuangan yang cukup baik, bisa terlihat dari rasio net profit margin yang selalu diatas 20% (dari sisi profitability) selain itu juga mempyunyai rasio solvabilitas yang cukup baik yaitu current ratio selalu diatas 100% dan debt to equity ratio selalu dibawah 1 kali.

"Di saat pandemi virus corona saat ini, hal ini merupakan sangat penting bagi perusahaan untuk menjaga likuiditas. Dan Pratama Widya Tbk mempunyai tingkat likuiditas yang cukup baik, sehingga perusahaan dapat tetap melakukan ekspansi mencari proyek-proyek lain."

Di tengah pandemi ini, perusahaan tidak melakukan efisiensi besar-besaran, Pratama Widya Tbk juga tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawan karena kegiatan usaha tetap berjalan tidak terganggu oleh pandemi.

"Untuk tahun 2020, manajemen menargetkan pendapatan di kisaran Rp 185 miliar dengan laba bersih di atas 20%," kata dia.

"Untuk menunjang bisnis perusahaan, proyek infrastuktur di wilayah Indonesia timur kini menjadi fokus."imbuhnya. (end/as)