SOLUSI TUNAS PRATAMA AKAN EMISI OBLIGASI SENILAI Rp13,64 TRILIUN

SOLUSI TUNAS PRATAMA AKAN EMISI OBLIGASI SENILAI Rp13,64 TRILIUN

SOLUSI TUNAS PRATAMA AKAN EMISI OBLIGASI SENILAI Rp13,64 TRILIUN

SOLUSI TUNAS PRATAMA AKAN EMISI OBLIGASI SENILAI Rp13,64 TRILIUN

SOLUSI TUNAS PRATAMA AKAN EMISI OBLIGASI SENILAI Rp13,64 TRILIUN
SOLUSI TUNAS PRATAMA AKAN EMISI OBLIGASI SENILAI Rp13,64 TRILIUN
SOLUSI TUNAS PRATAMA AKAN EMISI OBLIGASI SENILAI Rp13,64 TRILIUN
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

SOLUSI TUNAS PRATAMA AKAN EMISI OBLIGASI SENILAI Rp13,64 TRILIUN

IQPlus, (28/4) - PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) berencana menggelar aksi korporasi melalui penerbitan Obligasi Rupiah dan Obligasi USD, sebanyak-banyaknya sebesar Rp13,64 triliun.

Dalam prospektus ringkasnya, dijelaskan bahwa untuk surat utang penerbitan Obligasi Rupiah, maka nilai Rencana Transaksi adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp8 triliun, yang merupakan 219% dari ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2020. Penerbitan Obligasi USD, nilai Rencana Transaksi adalah sebanyak-banyaknya sebesar USD400 juta atau ekuivalen dengan Rp5,64 triliun dengan menggunakan Kurs Tengah, yang merupakan 155% dari ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2020 tersebut.

"Nilai rencana transaksi ini merupakan 374% dari ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2020. Maka, rencana ini merupakan suatu transaksi material yang wajib memperoleh persetujuan dari RUPSLB sebagaimana dimaksud dalam POJK No. 17/2020, yang akan diselenggarakan pada tanggal 3 Juni 2021,"kata Manajemen SUPR dalam keterangan tertulisnya.

Adapun dana yang diperoleh dari penerbitan Obligasi rencananya akan digunakan untuk pelunasan lebih awal sebagian atau seluruh dari 6 pinjaman Perseroan dan/atau pendanaan untuk menambah modal kerja dan/atau pengembangan usaha termasuk penambahan aset apabila diperlukan untuk Perseroan dan/atau entitas anak.

Penerbitan Obligasi terutama ditujukan agar Perseroan memperoleh alternatif pendanaan dengan biaya pendanaan dan struktur pendanaan yang fleksibel dibandingkan dengan pendanaan yang ada saat ini.

"Perseroan melihat kondisi pasar (market) saat ini sangat mendukung untuk dilaksanakannya penerbitan Obligasi sehingga diharapkan menjadi momentum baik agar pendanaan Perseroan menjadi semakin efisien. Jika penerbitan Obligasi tidak berhasil, maka Perseroan akan tetap menggunakan sumber pendanaan yang ada saat ini, yaitu menggunakan pendanaan dari pinjaman bank dan/atau hasil operasional Perseroan sebagaimana yang dilakukan oleh Perseroan selama ini."paparnya. (end)