TAHUN DEPAN, GDS PATOK PASAR EKSPOR TUMBUH 30 PERSEN

TAHUN DEPAN, GDS PATOK PASAR EKSPOR TUMBUH 30 PERSEN

TAHUN DEPAN, GDS PATOK PASAR EKSPOR TUMBUH 30 PERSEN

TAHUN DEPAN, GDS PATOK PASAR EKSPOR TUMBUH 30 PERSEN

TAHUN DEPAN, GDS PATOK PASAR EKSPOR TUMBUH 30 PERSEN
TAHUN DEPAN, GDS PATOK PASAR EKSPOR TUMBUH 30 PERSEN
TAHUN DEPAN, GDS PATOK PASAR EKSPOR TUMBUH 30 PERSEN
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

TAHUN DEPAN, GDS PATOK PASAR EKSPOR TUMBUH 30 PERSEN

IQPlus, (11/12) - Industri baja nasional akan meningkatkan kinerjanya tahun depan setelah terpuruk tahun ini akibat pandemic Covid 19. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan meningkatkan pasar ekspor terutama ke sejumlah negara tujuan ekspor yang baru.

Gunadi Gunawan, direktur PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDS) menjelaskan, tahun ini pasar plat baja baik domestic maupun internasional mengalami tekanan yang hebat akibat pandemi Covid 19. Akibatnya kinerja perseroan tahun ini juga menurun.

Namun begitu, pihaknya yakin, tahun depan pasar plat baja akan mengalami kenaikan signifikan baik di pasar domestic maupun pasar ekspor. Hal ini menyusul membaiknya ekonomi setelah mulai diproduksinya vaksin Covid 19.

"Karena itu, tahun depan pasar domestic dan pasar akan kami tingkatkan," kata Gunadi Gunawan saat public expose di kantornya.

Untuk pasar, perseroan akan mengembangkan ke sejumlah Negara tujuan ekspor baru seperti beberapa Negara di Eropa, Australia dan Amerika. Sementara di kawasan Asean, pihaknya tetap akan focus menggarap pasar di Singapura, Malaysia, Thailand, Philipina serta Arab Saudi.

"Tahun depan pasar plat baja akan meningkat. Karena banyak proyek yang tertunda tahun ini karena pandemi, akan dilanjutkan tahun depan seperti proyek infrastruktur dan galangan kapal," ujar Gunadi.

Sebab itu, dia sangat yakin penjualan plat baja perseroan untuk tujuan ekspor tahun depan akan mengalami kenaikan sekitar 30 persen. Sedangkan untuk pasar domestik diperkirakan akan tumbuh sekitar 10 persen.

Sementara itu, Hadi Sucipto, direktur perseroan menambahkan, kinerja tahun ini kurang bagus karena pandemi. Sehingga penjualannya hijgga kuartal ketiga menurun 26 persen dari Rp 13 triliun pada tahun 2019 menjadi hanya Rp 997 miliar.

Akibatnya, pihaknya juga menderita menderita kerugian Rp 103 miliar hingga kuartal ketiga 2020 atau turun 932 persen dari tahun lalu periode yang sama yang mencatat laba Rp 12,4 miliar.

"Tahun ini kami kira penjualan hanya akan mencapai 74 persen dari target Rp 1,9 triliun," kata Hadi Sucipto. (end/ahd)