TBIG CATAT KENAIKAN PENDAPATAN DAN LABA DI TRIWULAN III 2020

TBIG CATAT KENAIKAN PENDAPATAN DAN LABA DI TRIWULAN III 2020

TBIG CATAT KENAIKAN PENDAPATAN DAN LABA DI TRIWULAN III 2020

TBIG CATAT KENAIKAN PENDAPATAN DAN LABA DI TRIWULAN III 2020

TBIG CATAT KENAIKAN PENDAPATAN DAN LABA DI TRIWULAN III 2020
TBIG CATAT KENAIKAN PENDAPATAN DAN LABA DI TRIWULAN III 2020
TBIG CATAT KENAIKAN PENDAPATAN DAN LABA DI TRIWULAN III 2020
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

TBIG CATAT KENAIKAN PENDAPATAN DAN LABA DI TRIWULAN III 2020

IQPlus, (26/10) - PT Tower Bersama Infrastructure, Tbk. (TBIG) hari ini mengumumkan laporan keuangan interim sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020.

Dalam laporannya tersebut, TBIG berhasil mencatat pendapatan dan EBITDA masing-masing sebesar Rp3.937 miliar dan Rp3.404 miliar untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020. Jika pencapaian triwulan ketiga ini disetahunkan, maka total pendapatan dan EBITDA Perseroan mencapai Rp5.440 miliar dan Rp4.720 miliar.

Per 30 September 2020, TBIG memiliki 31.703 penyewaan dan 16.215 site telekomunikasi. Site telekomunikasi milik Perseroan terdiri dari 16.093 menara telekomunikasi dan 122 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 31.581, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) Perseroan menjadi 1,96.

Alhasil, TBIG pada akhir September tahun 2020 berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp747,46 miliar, naik 22,14% dibanding akhir kuartal III 2019 yang mencatatkan laba bersih sebesar Rp611,96 miliar.

Hardi Wijaya Liong, CEO TBIG, mengatakan, "Kami telah melampaui panduan tahun 2020 kami sebanyak 3.000 penyewaan dengan penambahan organik kotor kami sebanyak 3.319 penyewaan untuk sembilan bulan pertama tahun 2020. Pertumbuhan kolokasi yang kuat dan berkelanjutan telah meningkatkan rasio kolokasi kami menjadi 1,96, dari 1,85 pada akhir tahun 2019. Kami fokus untuk mengeksekusi pesanan yang kami terima dari pelanggan telekomunikasi kami saat mereka memadatkan jaringan mereka di seluruh negeri."

Per 30 September 2020, total pinjaman (debt) Perseroan, jika pinjaman dalam mata uang US Dollar yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp22.407 miliar dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp10.200 miliar. Dengan saldo kas yang mencapai Rp574 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp21.833 miliar dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) Perseroan menjadi Rp9.625 miliar. Menggunakan EBITDA triwulan ketiga 2020 yang disetahunkan, maka rasio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA adalah 2,04x dan total pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 4,63x, dibawah ketentuan surat utang kami yang mensyaratkan rasio total pinjaman (diukur dengan menggunakan kurs lindung nilai) terhadap EBITDA kuartal terakhir yang disetahunkan untuk tidak lebih dari 6.25x.

"Bisnis kami memiliki arus kas yang kuat, didorong oleh kontrak pendapatan berulang yang dapat diprediksi dari pelanggan telekomunikasi kami. Meskipun kami juga membagikan Rp606 miliar dividen pada bulan Juni, pertumbuhan kolokasi kami yang kuat telah menurunkan rasio leverage kami secara signifikan dari 5,04x pada akhir tahun 2019 menjadi level 4,63x kami saat ini," tutur Helmy Yusman Santoso, CFO dari TBIG.

Helmy melanjutkan, "Kreditur kami tetap berkomitmen untuk mendukung kami untuk tumbuh secara organik dan anorganik. Pada bulan September, kami memiliki program baru Obligasi Rupiah Berkelanjutan IV dengan jumlah total hingga Rp7 triliun, berlaku selama dua tahun. Kami memiliki arus kas operasional yang kuat dan komitmen Fasilitas Revolving Credit yang signifikan."(end/as)