Uang Mudik Tidak Terpakai? Alihkan ke Saham atau Reksa Dana Saja

Uang Mudik Tidak Terpakai? Alihkan ke Saham atau Reksa Dana Saja

Uang Mudik Tidak Terpakai? Alihkan ke Saham atau Reksa Dana Saja

Uang Mudik Tidak Terpakai? Alihkan ke Saham atau Reksa Dana Saja

Uang Mudik Tidak Terpakai? Alihkan ke Saham atau Reksa Dana Saja
Uang Mudik Tidak Terpakai? Alihkan ke Saham atau Reksa Dana Saja
Uang Mudik Tidak Terpakai? Alihkan ke Saham atau Reksa Dana Saja
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

Uang Mudik Tidak Terpakai? Alihkan ke Saham atau Reksa Dana Saja

thr untuk apa

Guna menekan penyebaran virus Covid-19 (Corona), Pemerintah RI menerapkan larangan mudik pada Lebaran 2021. Lantas, bagaimana dengan mereka yang sudah mengumpulkan dana untuk pulang ke kampung halaman?

Daripada membiarkan dana tersebut “nganggur” di rekening tabungan, sebagian dari Anda mungkin berpikir untuk langsung berinvestasi.

Namun apakah saat ini adalah saat yang tepat untuk memulai investasi? Berikut tips dari Financial Educator Lifepal, Aulia Akbar, CFP®.

 

Cek utang konsumtif Anda

Sebelum menggunakan THR Anda untuk berinvestasi, tinjaulah terlebih dulu utang-utang yang Anda miliki. Ada baiknya untuk menggunakan uang tersebut untuk membayar utang konsumtif berbunga besar yang Anda miliki terlebih dulu.

Utang konsumtif hanya akan menggerus nilai kekayaan bersih Anda dan tidak akan meningkatkan nilai aset.

Ketika utang sudah lunas, maka liabilitas Anda pun berkurang. Anda bisa memusatkan perhatian Anda ke dana darurat dan proteksi.

 

Lindungi kekayaan Anda

Bukan berarti setelah seluruh utang lunas maka Anda bisa langsung berinvestasi. Masih ada hal lain yang harus ditinjau yaitu dana darurat dan asuransi.

Dalam perencanaan keuangan, kedua hal ini adalah bentuk dari manajemen risiko.

Dana darurat berfungsi untuk membantu Anda menghadapi pengeluaran tak terduga, atau risiko hilangnya pendapatan akibat PHK atau berkurangnya penghasilan per bulan.

Namun tentunya, dalam hidup masih ada risiko lain yang tidak bisa ditanggulangi dengan dana darurat. Sebut saja seperti hilangnya pendapatan akibat wafatnya si pencari nafkah, sakit kritis, kehilangan aset dan risiko lannya.

Itulah sebabnya seseorang perlu memiliki asuransi. Segala risiko murni yang kita alami akan ditransfer ke perusahaan asuransi agar keuangan kita tetap terlindungi.

 

Kenali tujuan berinvestasi 

Investasi adalah kegiatan menempatkan dana di satu atau lebih aset selama periode tertentu dengan harapan mendapat penghasilan lebih.

Tujuan investasi secara garis besar adalah untuk mengalahkan inflasi. Kita semua tahu bahwa seiring dengan berjalannya waktu, akan ada kenaikan harga atau biaya atas layanan yang sering kita gunakan sehari-hari.

Namun berdasarkan fase hidup manusia, setiap orang memiliki tujuan investasi yang berbeda-beda.

Berdasarkan waktunya, tujuan investasi dibagi menjadi tiga kategori yaitu investasi jangka pendek, menengah, dan panjang.

Tujuan investasi jangka pendek umumnya dicapai dalam waktu di bawah satu tahun hingga tiga tahun. Sementara itu menengah adalah di atas tiga hingga lima tahun, dan panjang di atas 5 tahun.

Pemilihan instrumen investasi akan sangat bergantung pada tujuan, jangka waktu, dan satu lagi adalah profil risiko.