WAHANA INTERFOOD BIDIK Rp200 MILIAR DARI HASIL PENERBITAN SURAT UTANG

WAHANA INTERFOOD BIDIK Rp200 MILIAR DARI HASIL PENERBITAN SURAT UTANG

WAHANA INTERFOOD BIDIK Rp200 MILIAR DARI HASIL PENERBITAN SURAT UTANG

WAHANA INTERFOOD BIDIK Rp200 MILIAR DARI HASIL PENERBITAN SURAT UTANG

WAHANA INTERFOOD BIDIK Rp200 MILIAR DARI HASIL PENERBITAN SURAT UTANG
WAHANA INTERFOOD BIDIK Rp200 MILIAR DARI HASIL PENERBITAN SURAT UTANG
WAHANA INTERFOOD BIDIK Rp200 MILIAR DARI HASIL PENERBITAN SURAT UTANG
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

WAHANA INTERFOOD BIDIK Rp200 MILIAR DARI HASIL PENERBITAN SURAT UTANG

IQPlus, (11/5) - PT. Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) berencana melakukan penerbitan Efek bersifat utang tanpa Penawaran Umum yang dilakukan secara bertahap Medium Term Notes I Wahana Interfood Nusantara Tahun 2022 dengan target dana yang akan dihimpun sebanyakbanyaknya sebesar Rp200 miliar.

Dalam rangka penerbitan MTN I tersebut, Perseroan akan menerbitkan dan menawarkan Medium Term Notes I Wahana Interfood Nusantara Tahap I Tahun 2022 dengan nilai sebesar Rp50 miliar (MTN I Tahap I). Nilai transaksi penerbitan MTN I ini lebih dari 50% nilai ekuitas Perseroan, sehingga sesuai dengan ketentuan POJK 17/2020 wajib terlebih dahulu memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.

"Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan (RUPSLB) yang akan diagendakan untuk memperoleh persetujuan dari Pemegang Saham Perseroan sebagaimana diungkapkan dalam Keterbukaan Informasi ini akan diselenggarakan pada hari Kamis tanggal 16 Juni 2022,"tulis Manajemen COCO dalam prospektus ringkasnhya, Rabu (11/5).

Dana hasil penerbitan MTN I setelah dikurangi biaya penerbitan akan dipergunakan oleh Perseroan untuk sebagai berikut:

1. Sebanyak-banyaknya sebesar Rp50 miliar atau sekitar 25% setelah dikurangi biaya penerbitan akan dipergunakan untuk:

- Sekitar 40% (empat puluh persen) untuk pengambilalihan PT Dlanier Gaya Indonesia.

- Sekitar 60% (enam puluh persen) untuk modal kerja umum terutama untuk pembelian persediaan bahan baku Perseroan.

2. Sebanyak-banyaknya sebesar Rp150 miliar atau sekitar 75% (tujuh puluh lima persen) akan disampaikan kemudian oleh Perseroan pada informasi tambahan atas Memorandum Informasi penerbitan untuk tahap kedua dan atau seterusnya. (end)