WASKITA : PENDANAAN INFRASTRUKTUR PERLU DUKUNGAN PEMERINTAH

WASKITA : PENDANAAN INFRASTRUKTUR PERLU DUKUNGAN PEMERINTAH

WASKITA : PENDANAAN INFRASTRUKTUR PERLU DUKUNGAN PEMERINTAH

WASKITA : PENDANAAN INFRASTRUKTUR PERLU DUKUNGAN PEMERINTAH

WASKITA : PENDANAAN INFRASTRUKTUR PERLU DUKUNGAN PEMERINTAH
WASKITA : PENDANAAN INFRASTRUKTUR PERLU DUKUNGAN PEMERINTAH
WASKITA : PENDANAAN INFRASTRUKTUR PERLU DUKUNGAN PEMERINTAH
You are using an outdated browser. For a faster, safer browsing experience, upgrade for free today.

WASKITA : PENDANAAN INFRASTRUKTUR PERLU DUKUNGAN PEMERINTAH

IQPlus, (17/6) - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menjelaskan peran penting dari Pemerintah dalam mendukung investor ataupun kontraktor dalam memenuhi pendanaan pembangunan proyek-proyek infrastruktur strategis nasional untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.

Dalam Manulife Aset Manajemen Indonesia .IDX Channel Investment Forum yang dilangsungkan pada Rabu, 16 Juni 2021 dengan tema Struktur Pembiayaan Infrastruktur di Indonesia, Director of HCM & System Development Waskita, Hadjar Seti Adji, memaparkan peran Waskita dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur, serta potensi dan tantangannya kedepan.

Hadjar menjelaskan peran sentral Waskita dalam menyelesaikan lebih dari 1.300 km jalan tol sejak tahun 2014. "Untuk menyelesaikan jalan tol, Waskita mengambil porsi sebagai investor dan juga kontraktor, kami mengerjakan lebih dari 25 ruas dengan nilai lebih dari Rp180 Triliun, dimana sebagian besar sudah beroperasi dan sebagian dalam proses konstruksi," kata Hadjar.

Selain jalan tol, Waskita juga berkontribusi melalui pembangunan 12 bendungan besar seperti Bendungan Raknamo dan Bendungan Way Sekampung, serta pembangunan transmisi listrik 500 KV yang membentang sepanjang lebih dari 600 km di Pulau Sumatera.

Waskita memanfaatkan pendanaan perbankan dan pasar modal hingga skema pendanaan kreatif untuk mendukung penyelesaian proyek, seperti Pendanaan Infrastruktur Non Anggaran (PINA), sekuritisasi asset, serta divestasi ruas tol.

Hadjar pun mengatakan bahwa tantangan terbesar Waskita dalam pembangunan infrastruktur saat ini adalah pendanaan. "Potensi yang ada masih sangat besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, namun pengembang infrastruktur seperti Waskita akan membutuhkan dukungan pendanaan dengan biaya yang kompetitif," jelas Hadjar.

Pemerintah juga dapat memaksimalkan peran Indonesia Investment Authority (INA) dalam pendanaan proyek, baik dalam bentuk ekuitas maupun pinjaman. "INA yang punya kapasitas pendanaan besar, memiliki potensi untuk mendanai proyek brownfield maupun greenfield," jelas Hadjar.

Sebagai informasi, Waskita tengah melakukan diskusi dengan INA dalam rangka program divestasi ruas tol investasi milik Waskita.(end)